Kurma. Rasanya legit dan manis. Saat mencicipi buah penuh khasiat ini, akan terbayang padang pasir yang tandus di Timur Tengah. Namun, siapa sangka kalau pohon kurma ternyata bisa tumbuh subur dan berbuah lebat di daerah yang bersuhu dingin kawasan Tanah Karo, Sumatera Utara.
Kebun kurma di Tanah Karo berada di Desa Kuta Mbaru Kecamatan Tiganderket. Letaknya berada di bawah kaki Gunung Sinabung. Meski bersuhu dingin, kebun kurma tumbuh subur di desa itu. Rasanya sangat manis dan legit. Kualitasnya juga tidak kalah dengan buah kurma di Tanah Arab.
Kebun kurma di Tiganderket milik Bena Ukur Tarigan, mantan guru aparat sipil negara (ASN). Ia menanam pohon kurma sejak enam tahun lalu di lahan seluas 1,5 hektar. Ada sekitar 200 pohon yang ditanamnya. Kini, areal kebun kurma itu telah menjadi destinasi agro wisata.
Bibit-bibit kurma itu, kata Bena Tarigan, dibawa dari dari Inggris. Sebanyak 200 bibit Kurma Barhi itu telah melalui proses Karantina di kedua bandara, Inggris dan Kualanamu. Bibit-bibit kurma itu dimasukkan dalam kapsul spesial agar tetap terjaga kesuburannya.
Selama ini, pohon kurma diketahui banyak terdapat di Mesir, Iran, Arab Saudi, Irak, Pakistan, Uni Emirat Arab, Sudan, Oman dan Inggris. Pohon kurma juga terdiri dari berbagai jenis. Di antaranya kurma sukari, kurma ambar, kurma rotana, kurma barhi, dan banyak lagi. Salah satu jenis kurma yang sangat populer yaitu kurma yang disukai Nabi Muhammad SAW yaitu kurma ajwa.
Keberhasilan Bena Tarigan memiliki kebun kurma tak mudah. Ketertarikannya dengan kurma, menerbangkannya ke Thailand, belajar pada salah satu kebun kurma di negeri gajah putih itu. Namun, upaya Bena Tarigan tidaklah sia-sia. Kesuksesannya membudidayakan tanaman kurma di daerah bersuhu dingin, telah viral di jagad raya. Saat ini, tak perlu jauh-jauh melihat kebun kurma ke Timur Tengah atau Inggris, cukup datang saja ke Kuta Mbaru Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo Sumut.