FORUM MEDAN | Peristiwa penembakan Iwan alias Nasib (49) warga Sei Mati di Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan menjadi sorotan publik.
Bahkan seakan tak habisnya kejadian tragis yang dianggap melawan hukum justru terus mendera Institusi Bhayangkara tersebut.
“Apa ini kejadian Sambo Cabang Belawan?. Padahal Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan slogan POLRI PRESISI ( prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) berupaya mengangkat Citra Kepolisian agar bangkit untuk mengayomi masyarakat Indonesia,” kata Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Kota Medan Astrada Mulia S.Sos, Kamis (17/11/2022).
Dalam hal ini, Ketua GPII Kota Medan menyayangkan kejadian penembakan dengan korban tewas di Kelurahan Pekan Labuhan yang seharusnya dapat diantisipasi asalkan saja personil Kepolisian berjalan sesuai aturan peraturan dan menjalankan SOP (standar operasional prosedur).
“Penembakan terhadap Iwan terduga bandar sabu oleh oknum Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan mestinya tak terjadi apabila aturan dan peraturan di Kepolisian diikuti oknum polisi itu. Apalagi Polri sedang menggadang-gadang POLRI PRESISI,” beber Astrada
Sebagai Ketua GPII Kota Medan Astrada Mulia mendukung penuh kegiatan Kepolisian Republik Indonesia yang hakikatnya Polisi itu mengayomi dan melindungi semua rakyat Indonesia secara Humanis dan berkeadilan.
Bahkan aktifis kemanusian ini mencurigai ada persoalan besar dibalik peristiwa penembakan yang dilakukan oknum polisi Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan RS.
“Koq…korban ditinggalkan begitu saja setelah ditembak. Dimana hati nurani oknum polisi itu,” ungkap Astrada.
Sebelumnya:
Versi Keluarga Korban
Korban Iwan ditembak dibagian leher di Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Medan Labuhan, Senin (14/11). Lantas anak korban, Rian melarikan ayahnya ke RS Wulan Windi dan dirujuk ke RS Bhayangkara hingga meninggal dunia.
Keterangan abang korban Hasbullah, adiknya ditembak saat lehernya telah dipiting dan seorang polisi berinisial RS dan polisi lain mengelilingi adiknya itu.
“Adik saya dipiting oleh oknum polisi RS. Lalu saya mendengar suara tembakan. Lalu saya mendatangi adik saya. Polisi lari namun dikejar dan direkam menggunakan HP anak korban,” katanya.
Versi Polisi
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat kepada wartawan, Selasa (15/11) kemarin membenarkan warga bernama Iwan tewas ditembak. Faisal mengatakan Iwan berusaha kabur saat penangkapan.
“Pada saat itu tersangka ada di rumahnya kemudian Sat Narkoba melakukan penggerebekan untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka, namun tersangka melarikan diri, saat tersangka melarikan diri terlihat oleh anggota karena jaraknya tidak jauh, tersangka melemparkan bungkusan ke tanah sehingga sebagian anggota mengamankan bungkusan, sebagian melakukan pengejaran terhadap tersangka, setelah diperiksa ternyata bungkusan itu berisi barang berbentuk kristal putih yang diduga sabu-sabu dengan berat kotor 20,91 gram,” katanya.
Dia berdalih, saat anggota melakukan pengejaran, ketika sudah berdekatan, tersangka melakukan perlawanan dengan menggunakan sebilah pisau.
Kemudian terjadi pergumulan antara tersangka dengan anggota. Pada saat bergumul, tersangka berusaha untuk meraih senjata api yang terselip di pinggang anggota sehingga terjadi tarik-menarik antara anggota dengan tersangka, sehingga pada saat tarik-menarik senjata itu meletus, yang letusan tersebut ternyata mengenai bagian leher tersangka.(man)