FORUM MEDAN | Saat HPN (Hari Pers Nasional) tahun 2023, warga meminta agar wartawan terus menyoroti persoalan maraknya Pungli (pungutan liar) di kawasan Kota Medan.
Dengan bermoduskan uang jasa bongkar muat terkadang para pemalak meminta sejumlah uang dari para sopir yang hendak menurunkan barang.
“Kita meminta agar rekan-rekan Pers terus menyoroti persoalan Pungli di Kota Medan,” kata Penggiat Sosial Charlie kepada wartawan, Kamis (9/2/2023)
Terkadang berbagai modus diperankan oleh para pemalak tersebut dengan tak memikirkan akibat luas dari pekerjaan mereka.
“Dampak dari pekerjaan memalak adalah harga barang-barang bakal naik sehingga yang dirugikan tetap saja warga,” beber Charlie kembali.
Parahnya lagi, informasinya mulai barang dibongkar di Pelabuhan diduga sudah dikenakan berbagai macam pungutan.
“Kalau dikalkulasikan mulai barang turun dari pelabuhan sampai ke tangan konsumen bisa terkena 10 kali pungutan yang tak jelas. Bahkan ada pengusaha makanan ringan sampai jutaan rupiah kena Pungli ,” ucap Charlie.
Disini peran aktif Pers dapat bersama-sama dengan Pemerintah dan pihak Kepolisian memberantas Pungli.
“Harapan kita peran wartawan lebih dominan bersama Kepolisian dan Pemerintah membeslah Pungli,” harap Charlie.
Harapan besar kepada Pers yang merupakan pilar keempat Demokrasi bisa terus memantau persoalan yang selalu timbul di masyarakat terkhusus Pungli.
“Pers merupakan pilar kekuatan keempat setelah Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dapat menyoroti semua permasalahan terkhusus Pungli,” tutur Charlie.
Penelusuran awak media, Pungli kerab terjadi di pelabuhan Internasional Belawan, kawasan pengangkutan Medan Tembung, pasar tradisional Marelan dan lokasi perparkiran lainnya.(man)