FORUM JAKARTA | Upaya pembunuhan Pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Rahimandani, masih belum terungkap. Rahimandani ditembak oleh orang tidak dikenal dari jarak dekat ketika sedang berjalan kaki menuju masjid di dekat rumahnya di Pematang Gubernur, Bengkulu, Jumat (3/2/2023).
Peluru yang ditembakkan sang eksekutor dari belakang menghantam sisi kiri badan Rahimandani dan menembus hingga mengenai lengan kiri.
Rahimandani sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rafflesia, Bengkulu.
Pihak kepolisian sejak awal memberikan perhatian serius pada kasus ini. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi telah menemui selongsong peluru. Diduga peluru yang ditembakkan berasal dari senjata organik.
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya, menduga upaya pembunuhan ini dilakukan pihak yang profesional. Dia berjanji akan mengungkap motif dan menangkap pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
Namun sampai sejauh ini, belum ada kemajuan berarti dari upaya mengungkap kasus ini.
Rahimandani dalam komunikasi terakhir dengan CEO RMOL Network, Teguh Santosa, hari Kamis (16/2) mengatakan, kondisi fisiknya semakin membaik. Jahitan di tubuhnya telah dibuka.
Akibat tembakan itu, Rahimandani mengalami empat luka tembak. Dua di sisi kiri badan, dan dua di lengan kiri.
Dia juga mengatakan bahwa dari informasi yang diperolehnya pihak Mabes Polri telah ikut menangani kasus ini.
Namun karena belum juga jelas motif dan pelaku upaya pembunuhan, Rahimandani seperti yang disampaikannya kepada Teguh Santosa mengatakan dirinya masih waswas dan khawatir.
Bersama Rahimandani, Teguh Santosa mendirikan RMOL Bengkulu pada bulan April 2015 lalu. RMOL Bengkulu merupakan bagian dari jejaring RMOL Network yang didirikan Teguh pada 2005. Keduanya juga aktif membina organisasi perusahaan media siber. Dalam Munas JMSI di bulan Juni 2020, Teguh terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Selanjutnya, ia memberikan kepercayaan kepada Rahimandani untuk mendampinginya sebagai wakil ketua umum.
Selain di organisasi perusahaan pers, Teguh dan Rahimandani juga pernah sama-sama duduk di PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014. Rahimandani menjabat sebagai Sekjen, dan Teguh sebagai Ketua Bidang Luar Negeri.
Dalam pembicaraan itu, Rahimandani juga mengatakan pihak kepolisian masih memberikan pengawalan kepada dirinya dan keluarga.
Menerima laporan Rahimandani, Teguh mengatakan, dirinya dan organisasi akan terus memberikan pengawalan pada kasus ini.