FORUM SIDEMPUAN | Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap Muhammadiyah terus mempersatukan bangsa dan umat Islam, juga mengajak Umara dan Ulama serta umat Islam Sumatera Utara menjadi mujahid yang menegakkan hukum Allah.
Hal ini dinyatakan Gubsu pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiyah ke – 13 bertema “Memajukan Sumatera Utara, Mencerahkan Indonesia”, “Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Sumatera Utara” puncak pelaksanaan dilangsungkan, di Alaman Bolak Nadimpu, Sabtu (18/2/23).
“Muswil ini kita harapkan jadi momentum mempersatukan dan meningkatkan ukhwuah, serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jangan kita bercerai-berai perkara Usholli atau tidak pakai Usholli, Perkara Qunut atau tidak Qunut, yang menjadi masalah adalah tidak kesemuanya atau tidak sholat,” tambah Gubsu.
Edy awalnya mengatakan dirinya selama ini mengenal Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi yang ikut memerdekakan Indonesia. Untuk itu dia berharap agar acara Muhammadiyah ini dapat memperkuat persatuan umat Islam.
“Pada Muswil ini saya berharap dapat membawa kebaikan dan keberkahan dan mampu memperkuat persatuan, khususnya umat Islam. Kita tahu, Kiyai H Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan pendiri ormas Islam lainnya sebenarnya saling mengenal baik satu sama lain, karena mereka bermusyawarah,” kata Edy dalam sambutannya.
Edy kemudian mengatakan saat masa kemerdekaan dulu, beberapa lagu perjuangan yang mencerminkan kuatnya semangat para pendahulu membebaskan Indonesia dari penjajahan tercipta. Salah satunya lagi Panggilan Jihad, dia pun meminta agar makna dalam lagu ini bisa dijalankan.
“Ada lagu Panggilan Jihad (1950) yang diciptakan oleh Bapak Rivai Abdul Manaf, yang sempat dibredel (dilarang) dan tak boleh dinyanyikan. Kita tak bisa menciptakan lagu seperti ini. Tetapi siapa yang menjalankannya (pesan lagu), insyaallah, kita tetap bersama dan kuat,” jelas Edy Rahmayadi.