FORUM MEDAN | Pengprov Squash Indonesia (PSI) Sumut saat ini sudah melakukan persiapan serius dengan jawal latihan 10 sesi dalam seminggu.
Dari hasil latihan 10 sesi tersebut, Pengprov Squash Sumut telah menghasilkan beberapa atlet yang diterjunkan mengikuti Seleksi Daerah (Selekda) dimana langsung mengikuti Kejurnas baru usai kemarin.
“Memang di Kejurnas kita belum meraih hasil apa-apa, sebab cabor squash kan belum lama bangkit, setelah tiadanya pembinaan ditahun-tahun sebelumnya. Namun atlet itu saat ini terus ditingkatkan tempo latihannya agar nantinya bisa meraih hasil maksimal,” kata Ketua Pengprov Squash Sumut, Jimmi Sembiring didampingi Kepala Pelatih, Amansyah SPd di Medan, Senin (20/2).
Dikatakan, latihan dilakukan sebanyak 10 sesi dalam seminggu yang dipusatkan di Perumahan Cemara Hijau Kec Percut Sei Tuan Kab Deliserdang.
“Saat ini ada 7 atlet yang masuk program Pelatihan Daerah (Pelatda) jangka panjang KONI Sumut. Namun pada Juli 2023 mendatang, akan ada lagi penambahan atlet lagi,” ucapnya.
Selain itu untuk menambah jam terbang, ada tiga atlet squash Sumut yang menjalani traning camp di Jakarta yang terdiri dari dua putra dan satu putri yaitu, Muhammad Hidayah, Agung Setiawan dan Fadillah Aulia Putri.
Sebab saingan terberat squash Sumut nantinya datang dari DKI Jakarta, Jabar, Kaltim dan Jateng. Namun atlet squash Sumut melakukan yang terbaik.
Ditambahkan, ketiga atlet squash Sumut itu berlatih di Jakarta mulai Desember 2022 hingga Februari 2023. Setelah itu mereka kembali ke Medan. Namun usai sebulan di Medan, mereka kembali lagi ke Jakarta untuk menjalani tryning camp.
“Ya kita mendapat bantuan dari KONI Sumut untuk menambah jam terbang dua putra dan satu putri guna mengikuti latihan lebih serius lewat pelatih terbaik di Jakarta. Makanya mudah- mudahan kita bisa dibantu KONI Sumut agar bisa menambah satu atlet lagi sehingga menjadi empat orang,” tambahnya.
Menurutnya, untuk lebih memantapkan jam terbang, maka Pengprov Squash Sumut kembali bermohon ke KONI Sumut agar tryning camp yang diikuti atletnya dari tiga bulan lamanya bisa menjadi enam bulan lamanya.
Sementara Amansyah mengatakan, untuk lebih memantapkan selain berlatih di Jakarta, diperlukan juga try out keluar negeri yaitu ke Pulau Penang Malaysia. Sebab untuk cabor squash di Asia Tenggara bahkan Asia, pusatnya di Pulau Penang Malaysia.
Saat ini Pengprov Squash Sumut menyiapkan 12 atlet putra putri enam putra dan enam putri dimana nantinya akan mengikuti delapan nomor yang dipertandingkan dengan menargetkan dua medali emas..
Adapun kedelapan nomor tersebut diantaranya, individu putra-putri, beregu putra-putri, ganda putra-putri, ganda campuran dan beregu campuran.
Sedangkan sistim promosi degradasi, menurut Amansyah sangat bagus guna mengukur sejauh mana kemampun para atlet yang mengikuti pemusatan latihan program jangka panjang KONI Sumut.
“Hanya saja bagi pengurus cabor squash sendiri, belum bisa mengikuti sistim tersebut dikaranakan masih barunya atau dihidupkan kembali setelah lama vakum. Apalagi atlet kami belum banyak dan perlu penambahan, sehingga akan memanggil satu atlet dari Jakarta bernama Erik Setiawan untuk membela nama baik Sumut di PON 2024 nanti yang sudah direstui ketua pengprov dan ketua KONI Sumut,” kata Amansyah serius yang diaminkan Rusli mengakhiri. (kesuma)