FORUM MEDAN | Dalam menunjang keberhasilan atlet satu cabor saat berlaga disetiap event baik regional, nasional bahkan onternasional, sudah saatnya menggunakan metode support sync.
Sebab dengan menggunakan sistim support sync, berarti bisa melihat sejauh mana perkembangan atlet baik dari fisikologi, karakter, fisik, gizi dan teknik. Makanya setiap cabor harus menggunakan support sync dalam pembinaan prestasi agar nantinya bisa tampil maksimal.
Maka sejak tahun 2022 lalu, FAJI Sumut sudah melakukan Seleksi Daerah mandiri yang diikuti sembilan kabupaten kota antara lain, Langkat, Medan, Deliserdang, Sergai, Asahan, Batubara,Taput dan lainnya untuk mencari atlet berkualitas guna meraih prestasi maksimal di PON 2024 mendatang
Selain itu FAJI Sumut juga menjalankan latihan fisik secara tersendiri dan sport syinc dimana dengan program sport syinc tersebut, akan terbangun pola pikir positif sehingga tidak hanya bertumpu pada kegiatan sebagai gaet pariwisata, namun bisa menjadi seorang atlet berprestasi.
“Beberapa tahun yang lalu, kita akui olahraga arung jeram merupakan kegiatan para petualang saja, namun saat ini kegiatan tersebut menjadi olahraga prestasi dimana pola pikir, fisik dan tehnik serta hiburan menyatu dalam sport syinc,” kata Ketua Pengprov FAJI Sumut, Dimas Triadji SI.Com didampingi Sekum FAJI Sumut, Elwin Rizapahlevi.SPd di Medan, Jumat (24/2/2023)
Dikatakan, saat ini FAJI Sumut sudah mendirikan diklat dibeberapa kabupaten kota seperti, di Sei Babolon Sergai dan Sei Buaya Deliserdang dan beberapa tempat lainnya dengan tujuan untuk melahirkan atlet arung jeram handal lewat para petualang-petualang yang sudah bermain dibeberapa sungai berarus deras di Sumut.
“Apa perlunya diklat didirikan, ya tak lain ingin menjadikan setiap pelaku arung jeram menjadi atlet berkualitas dengan menyatukan pelatihan jangka panjang dengan support sync dan dipusdiklat tersebut terus dilakukan pembinaan serius,” kata Dimas Triadji serius.
Dikatakan, semenntara untuk menghadapi PON Aceh-Sumut XXI 2024 mendatang, FAJI Sumut telah menyiapkan 12 atlet. Dan ke 12 atlet ini akan terus dipertahankan hinga ajang multi event empat tahunan tersebut digulirkan walau promosi degradasi terus berjalan hingga Pelatda tahap dua KONI Sumut terus berjalan.
“Sebenarnya ada 18 atlet yang kita siapkan, namun enam lagi dinilai masih di bawah standarisasi KONI Sumut, makanya kita siapkan program pelatihan mandiri yang diprakarsai pengprov FAJI Sumut saja dan yang 12 orang ini akan kita pertahankan,” tambahnya lagi.
Sementara Sekum FAJI Sumut, Elwin Rizapahlebi SPd mengatakan, untuk mencari atlet yang benar-benar khususnya utk cabor arung jeram sangat sulit. Apalagi cabor beregu dimana bongkar pasang, dipastikan menemui kesulitan dan memakan waktu lama dalam hal penyesuaian dan sebagainya.
Untuk itulah Elwin mengatakan, dengan ketua baru dan berjiwa muda, latihan atlet dan sebagainya terus diperhatikan agar kekompakan terus terjaga hingga PON mendatang.
” Intinya kalau petarung, harus siap walau cabor arung jeram merupakan olahraga beregu,” kata Elwin serius.
Sementara target FAJI Sumut sendiri di PON Aceh-Sumut 2024 mendatang adalah tiga emas, tiga perak dan tiga perunggu. Sedangkan saingan terberat datang dari Jabar yang mana frekwensi kegiatan ataupun event lebih banyak dilakukan diprovinsi tersebut.
“Yang penting ke 12 atlet berasal dari Sergai, Medan dab Langkat diharapkan sehat selalu mudah-mudahan sembilan medali yang dimaksud dapat diraih nantinya walau mendapat saingan terberat dari Jabar nantinya,” pungka Elwin mengakhiri. (kesuma)