Berbicara tentang perempuan sudah fitrahnya ingin menjadi seorang Ibu. Sejatinya Ibu adalah pencetak generasi peradaban. Di masa kehamilan dan melahirkan merupakan pengalaman yang positif dan penuh harapan. Namun, apa jadinya, ketika proses di masa kehamilan dan melahirkan yang seharusnya penuh haru dan membahagiakan menjadi proses yang menakutkan, ketika tidaknya fasilitas yang memadai. Sehingga mengakibatkan meningkatnya kematian pada Ibu yang melahirkan.
Meningkatnya kasus kematian ibu melahirkan, inilah yang terjadi di negara Afghanistan. Menurut data yang dirilis oleh Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dibidangi oleh WHO,UNICEF,UNFPA dan Bank Dunia, tingkat kematian Ibu melahirkan pada tahun 2000 hingga 2020 tertinggi. Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus tingkat kematian pada Ibu hamil dan melahirkan diperkirakan dalam dua menit satu perempuan meninggal (voa indonesia, 24/02/2023).
Tingkat kematian Ibu hamil dan melahirkan ini menurut badan kesehatan dunia (WWHO banyak dijumpai di negara berkembang, salah satunya adalah negara Afghanistan. Afghanistan termasuk negara yang tingkat kematian Ibu melahirkan tertinggi di Asia. Peningkatan kematian pada Ibu hamil dan melahirkan yang ada di negara Afghanistan ini diawali dengan adanya perang saudara antara tahun 1989 sampai 1992. Akibat peperangan tersebut tentu saja berimbas pada penurunan ekonomi negara. Belum selesai pemulihan perekonomian, Afghanistan diinvasi oleh pasukan Amerika Serikat. Dengan tuduhan melawan terorisme yang dilakukan Al-Qaeda yang menyerang gedung AS pada tanggal 11 September 2001.
Invasi AS ini bertujuan untuk menggulingkan kekuasaan Taliban yang dianggap melindungi Osama Bin Laden. Walaupun akhirnya Taliban menang dan bisa mengusir AS dari Afghanistan di tahun 2021, tetapi akibat dari peperangan tersebut banyak menyisakan kerusakan baik dari materi maupun perekonomian dan juga kesehatan. Krisis kesehatan yang menimpa negara Afghanistan ini menurut Brienne Prusak juru bicara Doctors Without Borders MSF, diperparah dengan ditariknya dana bantuan pembangunan untuk negara Afghanistan yang besarannya hampir 70 persen dari negara pendonor dihentikan (voa indonesia, 24/02/3023).
Inilah salah satu penyebab tingkat kematian masih sangat tinggi di negara Afghanistan. Karena porak-porandanya negara akibat dari peperangan dan belum pulihnya perekonomian menyebabkan tingkat kemiskinan masih sangat tinggi. Dari tingkat kemiskinan yang tinggi inilah mempengaruhi krisis kesehatan Ibu hamil dan melahirkan masih tinggi. Negara tidak mampu memfasilitasi kesehatan untuk Ibu hamil dan melahirkan.