FORUM SERDANGBEDAGAI | Pembangunan Ponpok pesantren Yayasan Haji Dedi Iskandar Batubara telah rampung. Pusat belajar Islam yang mulai dibangun pada 29 September 2021 mulai menerima murid baru tahun ini.
Berdiri dengan nama Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni berlokasi di Jalan Bedagai, Desa Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumut. Pusat pendidikan Islam itu dirancang sebagai lembaga pendidikan generasi dengan semangat Islam yang kuat.
Kehadiran Pondok pesantren ini, menurut pendirinya ustadz Dr H Dedi Iskandar Batubara bertujuan untuk memberikan pendidikan agama Islam dan mengajarkan Al Qur’an kepada santri secara intensif. Selain itu, pondok pesantren ini juga bertujuan untuk memberikan pendidikan formal.
Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni memiliki fasilitas yang lengkap, seperti Masjid, Aula Kreatifitas, Laboratorium Bahasa dan Kitab, Taman Praktik Berkebun, Kolam Praktik Berternak, Asrama Permanen, Klinik Kesehatan, Klinik Edukasi, Perpustakaan, Lapangan Olahraga, dan perlengkapan lainnya.
“Seluruh fasilitas tersebut telah disiapkan untuk mendukung proses belajar mengajar dan kegiatan santri di Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni,” ungkap ustadz Dedi Iskandar Batubara.
Dengan dibukanya Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan di kalangan generasi muda Islam Sumatera Utara.
“Khususnya dalam hal peningkatan kualitas pendidikan agama Islam. Selamat atas dibukanya Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni dan semoga sukses dalam melaksanakan misinya,” terang ustadz Dedi sapaan akrabnya yang juga Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni, Zubaidah Khan mengungkapkan bahwa pondok pesantren ini akan memfokuskan pada pengajaran tahfidz Al Qur’an.
“Santri akan belajar membaca dan menghafal Al Qur’an dengan metode yang efektif dan efisien. Selain itu, santri juga akan belajar berbagai disiplin ilmu agama seperti fiqih, tafsir, hadits, dan sejarah Islam,” jelasnya.
Program pendidikan di Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni terdiri dari beberapa tingkatan, “Mulai dari tahsin (membaca Al Qur’an dengan baik dan benar) hingga tahfidz (menghafal Al Qur’an secara penuh). Selain itu, lembaga ini juga menyediakan program pendidikan formal,” jelasnya.
Untuk program pendidikan tahfidz, diharapkan santri akan mampu menghafal Al Qur’an, dengan target 30 juz selama 3 tahun sehingga santri ini kelak dapat melahirkan para qori internasional. Sedangkan untuk pendidikan formal ada di kelas Tarbiyah. Alumni pendidikan Tarbiyah ini bisa melanjut ke jenjang pendidikan umum lainnya.
Khusus bagi santri kelas ta’lim akan lebih banyak belajar kitab-kitab kuning Ahlussunnah waljama’ah Al Washliyah. Pembinaan abad dan akhlaq juga menjadi penekanan penting dalam pendidikan di pesantren ini.
Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur’an Abdullah Al Busyroni diasuh oleh guru berpengalaman yang sudah teruji kemampuannya.
Pada tahun ini, penerimaan santri terbatas hanya 60 orang. Santri yang berprestasi berpotensi mendapat beasiswa. Masyarakat yang ingin mendaftarkan anak atau keluarganya dapat mendaftar secara online di portal resmi https://www.abdullahalbusyroni.ponpes.id/. (zas)