Forum I Medan – Kerap meresahkan dan terlibat keributan antara masyarakat dengan para juru parkir (jukir) di Kota Medan. Adapun keributan dipicu dari arogannya sikap jukir, tidak adanya bet jukir, hingga masyarakat yang terkadang parkir sembarangan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan Rudiawan Sitorus menyarankan agar Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mencari Sumber Daya Manusia (SDM) jukir yang memadai.
āMemang sering para jukir ini bertindak arogan, ini tidak terlepas dari SDM nya. Oleh sebab itu, kita menyarankan agar Dishub Medan mengingatkan kepada perusahaan-perusahaan pengelola parkir agar mencari SDM yang mumpuni,ā ucap Rudiawan kepada wartawan, Senin (31/7/23).
Selain itu, sambung Rudiawan, Dishub Medan juga harus menindak tegas para jukir yang memang kerap bermasalah.
āBeri peringatan kepada pihak perusahaan agar tidak lagi memakai jukir bermasalah. Kita tidak ingin program e-parking ini justru terhambat akibat ulah pada jukir,ā sebutnya.
Dalam mengatasi permasalahan e-parking di Kota Medan, kata Rudiawan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi Pemko Medan, salah satunya penggunaan digital.
āKalau jukirnya tidak paham digital, tentu akan sulit saat penerapan e-parking. Begitu juga dengan pemeliharaan alat pembayaran e-parking. Sebab bila rusak, tentu akan membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan berkurang dari sektor perparkiran,ā katanya.
Dalam penerapan e-parking, sambung Rudiawan, Pemko Medan harus membuat regulasi yang membuat parkir itu berjalan dengan baik.
āHarus ada aturan-aturan yang membuat masyarakat yang parkir itu nyaman. Kalau perlu dibuat regulasi tentang gaji jukir sehingga bisa sesuai dengan SDM yang dibutuhkan,ā pungkas Politisi PKS ini. (Nett)