Forum I Medan – Anggota Komisi I DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong mengapresiasi keberhasilan Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polrestabes Medan yang berhasil mengungkap kasus pengoplosan gas subsidi 3 kg di kawasan Medan Sunggal.
Pasalnya, pengungkapan itu seiring dengan langkanya gas melon yang merupakan subsidi dari Pemerintah.
“Pengungkapan ini patut kita apresiasi. Kita berharap pemilik gudangnya bisa segera ditangkap dan dihukum maksimal. Sebab, masyarakat sangat terimbas dengan perbuatan para pelaku pengoplos gas ini,” tegas Rudiyanto kepada wartawan, Selasa (1/8/23).
Rudiyanto mengatakan, sudah hampir 3 pekan pasokan gas elpiji 3 kg langka di pasaran dan harganya mengalami kenaikan.
“Hal ini tidak hanya terjadi di Kota Medan, bahkan terjadi di beberapa kota di negara Indonesia. Ini menjadi pertanyaan kita, ada apa semua ini? Rekayasa apa yang sedang terjadi dan apa tujuannya,” tanya Politisi PKS ini.
Untuk itu, Rudiyanto berhadap Pertamina bisa melakukan pengawasan penyaluran gas elpiji 3 kg dan operasi pasar sampai kondisi ini benar-benar normal.
“Pertamina bersama Aparat Penegak Hukum (APH) dan instansi terkait diharapkan bisa mengusut tuntas persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg ini. Sebab masyarakat sangat susah dengan kondisi ini,” katanya.
Ditambahkan Rudiyanto, bahwa saat ini kondisi masyarakat masih terteror dengan aksi begal dan geng motor, namun kini bertambah lagi dengan langkanya gas elpiji 3 kg.
“Kondisi ini menggambarkan Kota Medan memang belum aman dan membahagiakan warganya. Semoga pihak kepolisian bisa mengungkap kasus pengoplosan gas lainnya agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan gas slip ini 3 kg,” tutupnya.
Seperti diketahui, Polda Sumut bersama Polrestabes Medan menggerebek sebuah gudang yang diduga mengoplos gas di Jalan Sei Kapuas, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Sunggal, Kamis (27/7/23).
Dari pengungkapan itu, 3 orang yang merupakan pekerja bersama barang bukti ratusan tabung gas berhasil diamankan petugas. (Zas)