FORUM MEDAN | Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kota Medan melakukan pengangkatan sampah dari sungai Deli di Kelurahan Pulo Brayan Kota. Diperkirakan telah ribuan ton sampah terpendam di dalamnya.
“Kita apresiasi pengorekan sampah di sungai Deli yang dilakukan oleh Pemko Medan. Walaupun terlambat namun ini suatu usaha luar biasa untuk pengendalian banjir di Medan, ” kata Ketua Budaya Hijau Indonesia Bathara Surya kepada forumkeadilansumut, Sabtu (9/9/2023).
Selain pengorekan sampah lanjut Bhatara, Pemko Medan harus membangun komunikasi yang baik kepada masyarakat Kota Medan agar menyadari arti kebersihan lingkungan.
“Melalui ujung tombak kota Medan tentunya camat, pihak kelurahan serta seluruh kepling agar terus mensosialisasikan pentingnya arti kebersihan lingkungan kepada warga. Dan tanamkan bersih itu sebahagian dari Iman, ” tutur Bathara.
Bahkan yang perlu dilakukan Pemko Medan adalah himbauan serta adanya lokasi penumpukan sampah sementara sehingga warga bisa meletakkan sampahnya.
“Terkadang karena sampah tak dijemput dan tak ada lokasi pembuangan sampah sementara, warga cari enaknya dengan mendatangi sungai lalu membuangnya, ” ungkap Bathara lagi.
Bathara juga berpesan agar di bantaran sungai Deli ditanami pohon keras seperti alpukat, melinjo, durian, matoa dan mangga sehingga akar tumbuhan dapat menyerap air dikala hujan dan mengeluarkan air saat musim kemarau.
“Seharusnya bantaran sungai dibuat penghijauan dengan menanam mangga, durian, alpukat, matoa dan melinjo agar akar tumbuhan dapat menahan erosi air sungai, ” beber Bathara.
Penelusuran awak media, sewaktu Kecamatan Medan Deli membuka posko tangkap sampah di jembatan Panitera Tanjung Mulia. Setiap harinya sampah bisa terkumpul hingga satu ton lebih. Jadi kalau dirata-ratakan setiap tahunnya sampah bisa mencapai 365 ton. (man)