FORUM MEDAN | Dugaan korupsi sistemik menyeruak di Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Utara (BPPWSU), Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Proyek Pembangunan Tanki Septik Skala Individual tahun anggaran 2022 di tujuh kelurahan se-Kota Tebing Tinggi, dirasuah secara berjamaah dengan melibatkan Kepala BPPWSU, Kasatker dan PPK Dinas PUPR Kota Tebing Tinggi.
Dari lima ratus titik pembangunan tanki septic individual di Kota Tebing Tinggi, lima puluh persennya ditengarai bodong. Ada manipulasi data bahwa pekerjaan proyek tersebut dilaporkan selesai pada 26 Desember 2022, padahal fakta di lapangan ditemukan hampir lima puluh persen pekerjaan itu sampai kini tidak selesai. Anehnya, pekerjaan proyek itu sudah dibayarkan 100 persen.
Sesuai temuan di lapangan, Selasa 26 September 2023, banyak pengguna manfaat merasa tidak puas. Bahkan tidak nyaman dengan proyek pembangunan tangki septic individual tersebut. Mereka mengeluh karena pekerjaan proyek itu tidak semua terpasang utuh. Jika ada yang terpasang, hanya diletakkan saja tanpa ditanam sesuai petunjuk teknis dikontrak kerja.
Mirisnya, limbah proyek tanki septic individual tersebut menimbulkan bau yang menyengat seperti bau kotoran manusia. Hal ini sangat mengganggu masyarakat penerima manfaat dan tetangga di sekitaran proyek tersebut.
āLebih baik pakai septic tank yang lama, tidak menimbulkan bau. Yang ini malah mengeluarkan bau menyengat, dan sangat mengganggu,ā sebut salah seorang penerima manfaat di Kelurahan Karya Jaya.
Hal senada disampaikan penerima manfaat yang tak ingin disebutkan namanya. Bantuan septic sama sekali belum berfungsi. Tanki septic bantuan hanya ditanam dan dibiarkan begitu saja di samping rumahnya. āDijanjikan selesai bulan Puasa kemarin, tapi sampai sekarang tidak dikerja-kerjakan. Barangnya ditanam dan dibiarkan begitu saja di samping rumah saya,ā sesalnya.
Sebagai penerima manfaat, sempat dijanjikan oleh Ketua KSM Jaya Berkarya bernama Tamsi bahwa pembangunan septic tank di rumahnya segera diselesaikan. Namun, sampai kini tidak kunjung direalisasikan. Tak ayal, terpaksa harus mengurungkan niatnya untuk bisa menggunakan tanki septic bantuan dimaksud.
Dari temuan di lapangan, banyak keluhan dari masyarakat penerima manfaat mengindikasikan bahwa proyek pembangunan tangki septic individual tersebut tidak bermanfaat.
Menyahuti temuan itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Anti Diskriminasi (GARANSI) bertekad membongkar tuntas dugaan korupsi sistemik proyek Pembangunan Tanki Septic Skala Individual di tujuh kelurahan se-Kota Tebing Tinggi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022. GARANSI menemukan manipulasi data proyek tersebut. Pekerjaan proyek bernilai lebih Rp 4 miliar itu, diperuntukkan 500 penerima manfaat. Proyek itu dilaporkan sudah selesai pada 26 Desember 2022.
āSesuai hasil investigasi kami di lapangan, pekerjaan tersebut diduga kuat sarat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN),ā tutur Ketua Umum DPP GARANSI Sukri Soleh Sitorus.
Sukri memastikan pekerjaan proyek pembangunan septic tank skala individual itu, asal jadi. āFakta di lapangan, kami melihat pekerjaan tersebut asal jadi. Beberapa penerima manfaat mengakui bahwa klosetnya belum dipasang dan terlihat jelas. Padahal pembayaran proyek pekerjaan sudah 100 persen. Ini kan aneh? Kok bisa pekerjaan belum selesai tapi pembayaran sudah mencapai seratus persen,ā ucapnya.
Sesuai data yang diterima, pencairan dana pekerjaan proyek tersebut dilakukan tiga termen melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Tebing Tinggi. Pencairan pertama 40 % pada tanggal 05 September 2022, pencairan kedua 30 % pada tanggal 29 September 2022, dan pencairan ketiga 30 % pada tanggal 22 Nopember 2022.
āPencairan dana proyek itu sangat janggal. Aneh dan penuh manipulasi. Dalam kontrak disebutkan bahwa pekerjaan dimulai 9 Juni 2022, dan berita acara serahterima pekerjaan tanggal 26 Desember 2022. Artinya, sebelum ada serahterima pekerjaan, dana proyek itu sudah lebih dulu dicarikan. Ini jelas akal-akalan,ā beber Sukri.
Untuk mengungkap dugaan korupsi proyek ini, DPP GARANSI telah melakukan investigasi selama dua pekan di Tebing Tinggi. Banyak data dan informasi yang diterima dari masyarakat di tujuh kelurahan, antara lain Kelurahan Karya Jaya, Tanjung Meurulak, Bagelan, Sri Padang dan tiga kelurahan lainnya. āDua minggu lebih kita investigasi masalah ini. Kita punya dokumen, video dan keterangan dari masyarakat penerima manfaat. Proyek ini terindikasi menjadi bancakan para pejabat BPPWSU, Kasatker dan PPK Dinas PUPR Kota Tebing Tinggi,ā papar Sukri.
Ada sejumlah nama yang disinyalir terlibat dalam dugaan korupsi proyek pembangunan septic tank skala individual tersebut. Ada nama Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Reza Aghista ST M.Si yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Kota Tebing Tinggi. āDi dokumen yang kami terima, ada nama Ketua KSM Tamsi, PPK Reza Aghista ST MSi, PPTK Bosmen Purba, Pembantu PPTK Tonggo Tulus Adisaputra Sormin ST dan Ilham Toong Bhakti. āKuat dugaan mereka berkonspirasi dalam proyek ini,ā sebut Sukri.
Demi pemerintahan yang bersih dari KKN, DPP GARANSI akan mendesak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Polda Sumatera Utara untuk menelusuri kejanggalan pada proyek pembangunan Tanki Septic Skala Individual Kota Tebing Tinggi. āGARANSI akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Kita kawal dengan terus menggelar aksi unjukrasa,ā tukas Sukri. (red)