FORUM LABURA | Labuhanbatu Utara (Labura) bisa disebut ‘darurat’ penyakit malaria. Di Kecamatan Kualuh Ledong saja, penyebaran penyakit ini sebulan terakhir meningkat drastis. Setidaknya 123 kasus tercatat sepanjang medio Agustus 2023 di Kualuh Ledong.
Keterangan diperoleh awak media di lapangan, penyebaran malaria di Kecamatan Kualuh Ledong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), sebulan terakhir memakan banyak korban baik anak-anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh parasit bernama plasmodium, parasit yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit malaria sering terjadi di daerah tropis dan subtropis seperti di pesisir Kualuh Ledong, dimana nyamuk Anopheles berkembang biak, demikian juga parasit plasmodium.
Dewi Daulay SKM, Kapus Kualuh Leidong saat di konfirmasi awak media melalui panggilan WhatsApp, Selasa (26/9/2023), mengatakan, pasca merebaknya malaria sebulan terakhir mengakibatkan sekitar ratusan masyarakat Kualuh Ledong, mulai anak-anak sampai orang dewasa, terkena malaria dan ada beberapa yang sampai di bawa ke Puskesmas.
“Selanjutnya yang terkena malaria positif telah dilakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas Tanjung Leidong dan yang terkena dianjurkan agar meminum obat selama 14 hari ke depan. Dalam bulan Agustus ini saja, sudah hampir 123 orang dan rata-rata yang terkena anak-anak,” jelas Kapus Kualuh Leidong tersebut.
“Untuk saat ini, ketersedian obat sudah ada di Puskesmas Tanjung Leidong dan nantinya kalau sudah habis kita akan segera berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Labuhanbatu Utara, agar dinas kesehatan Labura cepat berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,” tutup Kapus.
Dinas Kesehatan Labura yang mewakili Kabid P2p dr Parianti Lubis, bersama Pemerintah Kecamatan dan Kepala Desa dan beberapa tim penyemprotan (IRC) dari Dinas Kesehatan, tim Puskesmas dan tim laboratorium, sudah malaksanakan pengambilan sampel darah, serta melaksanakan Indoor Residual Spraying (IRS) di rumah warga sekitar yang terdampak dan menyampaikan edukasi kepada masyarakat. (Obay)