Muncul narasi bahwa keluarga menjadi fondasi terwujudnya negara maju. Padahal, fungsi strategi keluarga untuk mencetak generasi yang maju sebagai pengisi peradaban. Persoalan negara maju harusnya jadi tanggung jawab negara bukan keluarga, bukti negara abai dalam memikul tanggung jawabnya.
Midldle income trap merupakan keadaan di mana suatu negara berhasil untuk mencapai pendapatan tingkat menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju. Saat ini Pemerintah sangat berambisi mampu meloloskan diri dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap pada tahun 2030 mendatang (tirto.id, 23/10/2023).
Pemerintahan Indonesia saat ini berambisi untuk mencapai pendapatan menengah agar selanjutnya Indonesia mampu melabeli dirinya sebagai negara maju. Akan tetapi untuk mencapai tahap seperti itu sangatlah sulit sebab dikutip dari tirto,id pada 23 Oktober 202 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yakni Airlangga Hartarto dalam HSBC Summit 2023 di The St Regis, Jakarta selatan beliau mengatakan “Berarti minimal income yang harus kita peroleh sekitar kisaran Rp10 juta per bulannya. Nah, sektor Industri apa yang bisa membayar selery Rp10 juta per bulan, sektor Industri inilah yang harus kita cari.”
Jadi untuk bisa menjadi negara maju minimal income yang harus kita dapatkan sebesar Rp10 juta. Hal ini sangat sulit terjadi apabila kebanyakan masyarakat Indonesia masih bekerja di Industri Kapitalis, di mana mereka berasaskan pada modal sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kemudian yang dirasakan oleh para pekerja adalah mereka mendapatkan gaji hanya sebatas UMR saja, tetapi dengan beban kerja yang sangat luar biasa beratnya.
Lalu, hal tersebut diperparah lagi dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah, sehingga akhirnya memudahkan dan memuluskan kapitalis dalam memeras tenaga para pekerja. Akan tetapi para pekerja benar-benar merasa tenaganya diperas habis-habisan tanpa adanya waktu bagi mereka untuk mengembalikan keadaannya tetap fit seperti sedia kala. Hari ini banyak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat bahwasanya tuntutan pekerjaan selalu tidak sebanding dengan upah yang diterima para pekerja.
Maka dari itu sangat sulit untuk masyarakat mendapatkan income minimal Rp10 juta per bulannya. Bukan masyarakatnya yang tidak mampu, akan tetapi negaranyalah yang tidak mampu memfasilitasi masyarakat sejahtera. Hal ini terbukti dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk para pekerja.
Di sisi lain, sangat sulit apabila negara ingin memasuki peringkat negara maju hanya mengandalkan dari income yang diperoleh rakyatnya. Sangat aneh apabila income masyarakatnyalah yang bertanggung jawab dalam memajukan daerahnya. Sebab di situ campur tangan pihak negara yang sangat dibutuhkan dalam membangkitkan masyarakat dan negaranya. Hal ini jelas memperlihatkan bahwa negara abai terhadap negaranya sendiri, ingin tanggung jawab negara dipikul oleh masyarakatnya.
Oleh karena itu jika kita menginginkan Indonesia maju, kita wajib meninggalkan sistem kapitalismenya. Prasyarat negara maju adalah hadirnya ideologi Islam dari Illahi Rabbi dan pasti akan mereposisi negara Indonesia menjadi negara yang mandiri dan kuat. Sebab yang paham kekurangan dan kelebihan manusia hanya Allah-lah sebagai Sang Pencipta. Hanya dengan menggunakan ideologi Islam Indonesia bisa melawan hegemoni kapitalisme global saat ini.
Untuk menjadi negara adidaya diperlukan beberapa langkah. Pertama yaitu kekuasaan yang hak yang dipimpin oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa. Kedua, pengaturan politik dalam negeri sesuai dengan syariat Islam seperti sistem ekonomi, sistem politik, sistem keamanan, sistem pendidikan, sistem kesehatan, sistem sosial dan sistem sanksi. Ketiga, aktivitas politik luar negeri melalui jalan dakwah dan jihad.
Hal tersebut terbukti secara nyata bahwa negara Khilafah mampu berdiri selama 1300 tahun lamanya dan menjadi negara yang adidaya. Mendapatkan posisi yang dominan ditandai dengan kemampuan yang luas untuk memberikan proyeksi kekuasaan dalam skala global dan mampu menjadi pengaruh, dan pastinya kesejahteraan rakyat yang dinaunginya sangat terjamin.
Sehingga umat akan sejahtera hanya dengan menggunakan sistem aturan Islam, dan memang benar Islam rahmatan lil alamin. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107).
Wallahualam bissawab.