FORUM ACEH UTARA | Prevelensi balita penderita stunting di Kabupaten Aceh Utara sendiri berada pada angka 38,3 menurut lembaga survey status gizi Indonesia (SSGI).
Sehingga, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPMPPKB) Aceh Utara meminta pihak memusatkan perhatian terhadap persoalan Stunting.
Hal ini diharapkan termasuk Keusyik yang ada di setiap Gampong yang ada di Kabupaten Aceh Utara untuk mengoptimalkan pemberian makanan tambahan (PMT) pada kegiatan Posyandu yang rutin dilakukan.
Pemberian PMT di posyandu bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita, terutama balita dengan gizi kurang, dengan cara melengkapi kebutuhan gizi hariannya agar anak mencapai berat badan yang sesuai usianya.
Sebagai catatan, petugas posyandu juga akan memberikan PMT pada ibu hamil dengan kondisi KEK supaya bisa melahirkan bayi dengan berat badan normal dan tidak berpotensi melahirkan anak dengan keadaan stunting.
PMT Berupa Apa Saja?
Pemberian PMT di posyandu untuk anak-anak tidak bisa sembarangan. Karena tujuannya adalah untuk memastikan kelengkapan gizi harian anak, ada kriteria nutrisi yang harus dipenuhi agar pemberian makanan tambahan ini dapat membantu anak mencapai berat badan sesuai usianya.
Berdasarkan rekomendasi Kemenkes RI, tiap 100 gram PMT perlu mengandung, 450 kalori, 14 gram lemak, 9 gram protein, 71 gram karbohidrat., 10 jenis vitamin (Vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, D, E, K, dan asam folat), 7 jenis mineral ( besi, zink, fosfor, selenium, dan kalsium).
Berdasarkan aturan gizi ini, kadang si Kecil diberi nasi tim dengan lauk ikan dan telur puyuh, buah pisang, buah jeruk, puding lezat, biskuit, dan berbagai makanan bergizi lainnya.
Bersama bingkisan makanan utama, si Kecil juga biasanya mendapatkan camilan yang tentunya bergizi tinggi. (Advetorial/s4y)