FORUM MEDAN | Dugaan rasuah di Dinas Pendidikan Batubara, semakin membuncah. Banyak pihak yang ditengarai terkancah. Selain terstruktur, terencana, dan massif, indikasi korupsinya juga disinyalir dilakukan secara berjamaah. Dari 57 item kegiatan tahun anggaran 2020-2021, potensi kerugian negara mencapai Rp 10,84 miliar lebih yang tak jelas juntrungannya.
“Masih pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan-red),” kata Kepala Kejaksaan Negeri Batubara, Amru Siregar, dari ujung telepon menjawab konfirmasi wartawan beberapa waktu lalu.
Dugaan korupsi di Dinas Pendidikan (Disdik) Batubara anggaran 2020-2021 itu, menyeret nama ISS. Bekas Kadisdik Batubara yang kini menjabat Kadis Kominfo Provsu ini, acap disebut dalam kasus tersebut. Nama ISS sepertinya sengaja diframing menjadi pelaku tunggal dugaan rasuah itu. Padahal, ISS terkontemplasi tidak berdiri sendiri. ISS diduga bekerja atas perintah. Apalagi, sudah menjadi rahasia umum di Batubara bahwa semua kegiatan di pemerintahan disebut-sebut harus melalui Pangeran. Tak heran kalau nama Pangeran begitu tenar di kabupaten hasil pemekaran Asahan itu.
Konon, kasus rasuah Disdik Batubara itu mencuat bersamaan saat nama ISS disebut menjadi calon kuat pelaksana tugas (Plt) Bupati Batubara menjelang Pemilu 2024. Kabarnya, ISS yang dikenal dekat dengan Pj Gubernur Sumatera Utara, digadang-gadang menjadi Plt-nya. Sementara, informasi angin yang beredar menyebut kalau petahana menginginkan Plt dijabat NDS, Sekdakab Batubara saat ini.
Dari informasi di lapangan, Bupati Batubara Zahir MAP dikabarkan akan mencalonkan diri kembali dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang. Sosok Zahir merupakan pembaca doa usai PDIP resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres di Istana Batutulis, Bogor, pada 21 April 2023 silam. Namun, sesuai Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023, bupati yang kembali mencalonkan diri (incumbent), harus mengundurkan diri dari jabatannya, tidak terkecuali Zahir.
Sejauh ini ada tiga nama yang digadang-gadang menjadi Plt Bupati Batubara, yakni Baharuddin Siagian (Kadispora Sumut), Ilyas Suharto Sitorus (Kadis Kominfo Sumut) dan Norma Deli Siregar (Sekdakab Batubara). Dari tiga nama itu, Baharuddin Siagian disebut terhalang karena harus mempersiapkan segala fasilitas dalam mensukseskan PON XXI Sumut-Aceh yang digelar pada 8-20 September 2024 mendatang.
Informasi lain menyebut tiga nama lagi masing-masing Norma Deli Siregar (Sekdakab Batubara), Asren Nasution (Kadisdik Sumut), dan Ilyas Suharto Sitorus (Kadis Kominfo Sumut). Bahkan, ada yang menyebut salah satunya nama Aattaruddin (pejabat Pemkab Batubara).
Dari sas-sus yang beredar, calon kuat Plt Bupati Batubara disebut-sebut Ilyas Suharto Sitorus dan Norma Deli Siregar. Dua nama ini menjadi pembicaraan hangat masyarakat. Keduanya punya potensi kepemimpinan dan manajerial yang sudah tidak diragukan.
Mirisnya, bersamaan dengan mencuatnya kedua nama itu, tanpa dinyana muncul gelombang aksi menyoroti kinerja ISS saat menjabat Kadisdik Batubara. ISS digoyang kasus dugaan korupsi 4 item kegiatan pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2020 dan 53 item kegiatan anggaran 2021. Media mainstream pun ramai memberitakan. Ada kesan ISS diframing sebagai koruptor yang terindikasi bertujuan menggagalkannya menjadi Plt Bupati Batubara.
ISS digaung-gaungkan terlibat dugaan korupsi proyek Disdik Batubara tahun anggaran 2020 dan 2021 yang berpotensi merugikan keuangan negara mencapai Rp Rp.10.848.214.017. Dugaan korupsi itu merupakan kerugian dari 57 item paket pekerjaan saat ISS menjabat Kadisdik yang notabene sebagai Pengguna Anggaran (PA) sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Modus yang dituduhkan kepada ISS pun beragam. Mulai dari memanipulatif data dalam laporan pertanggungjawaban, memark-up harga satuan, hingga membuat anggaran fiktif perjalanan dinas tahun anggaran 2020-2021 senilai Rp198.000.000 saat diberlakukannya lockdown Covid-19. Bahkan, disebut-sebut berperan melakukan pengutipan kepada para guru se-kabupaten sebesar Rp 300 ribu perorang dengan dalih biaya Rapid Tes Covid-19.
Ketika dikonfirmasi, ISS enggan menjawab. “Nggak pahamlah awak ncekku. Basorah dirilah ke Allah,” jawabnya saat dihubungi via WhatsApp terkait tuduhan rasuah tersebut.
Soal namanya digadang menjadi Plt Bupati Batubara, ISS pun menepisnya. “Ampunlah ncekku… Sodaroku… Awak pun diisukan ondak jadi Pj. Padahal, tak ado masuk namo awak ncekku baya,” tulisnya singkat. (zas)