FORUM MEDAN | Pihak terkait diminta segera mengusut tuntas penyebab habisnya tiket untuk menyaksikan langsung pertandingan PON XXI/2024 di Sumut, jika perlu melibatkan aparat hukum.
Sebab, masalah ini menyulitkan masyarakat untuk menyaksikan ajang multi event yang sedang berlangsung di provinsi ini.
Demikian hal tersebut diungkapkan pelatih tim karate Sumut, Delphinus Rumahorbo ketika diminta komentarnya di Medan, Rabu (4/9/2024).
“Saya minta kasus habisnya tiket PON ini, diusut penyebabnya agar jelas, dan tidak tertutup kemungkinan adanya sabotase,” kata Delphinus serius.
Seperti yang dipantau melalui aplikasi e-ticket PB PON XXI Sumut, untuk pertandingan cabor yang berlangsung di Sumut hingga kemarin habis diborong oleh pihak yang tidak diketahui.
Hanya tiket penutupan dan senam aerobik yang tersisa. Khusus untuk penutupan memang belum dibuka penjualannya oleh PB PON Wilayah Sumut.
Tidak diketahui pihak mana yang telah memborong tiket setiap pertandingan PON XXI di Sumut. Anehnya, meski tiket terjual habis, penonton tetap sepi.
Masyarakat sendiri menjadi bingung dengan habisnya tiket PON XXI untuk cabor yang dipertandingkan di Sumut.
“Saya banyak ditanyai kawan-kawan pengurus karate Sumut yang bingung karena tiket di aplikasi e-tiket PB PON XXI Wilayah Sumut habis. Padahal mereka ingin menyaksikan dan memberikan support kepada atlet Sumut,” ucap Delphinus.
Kondisi ini sangat kontras dengan himbauan Pj Gubsu pada saat membuka Test Event Karate belum lama ini. Agus Fatoni dengan suka cita mengajak masyarkat Sumut dan khususnya Medan untuk ramai-ramai menonton PON XXI.
“Pj Gubsu mengajak masyarakat untuk menyaksikan PON XXI. Tapi kalau tiket habis begini, bagaimana masyarakat mau menonton,” kata Delphinus lagi.
Selain itu, Delphinus mengatakan, dirinya sebagai pengurus cabor karate, tak tahu jika menonton harus pakai tiket.
“Saya sebelumnya tidak tau, jika menonton POB harus pakai tiket. Sebab, tidak diinformasikan kepada pengurus Forki Sumut.” tambah Delphinus lagi.
Dengan habisnya tiket menurut Delphinus, sangat merugikan kontingen Sumut termasuk juga untuk Forki Sumut.
Sebab itu, beredar berbagai spekulasi mengenai habisnya tiket, antara lain adanya kemungkinan sabotase dari pihak calon lawan tuan rumah agar suporter Sumut sulit menonton.
Delphinus juga menyayangkan kondisi ini jika masyarakat tidak bisa nonton karena habis tiket.
“Kasihan la masyarakat jika sudah datang ke venue PON XXI di Sumut, tidak bisa menonton karena tidak ada tiket, hal ini harus segera dicari solusinya. Hak masyarakat untuk menonton PON XXI yang belum tentu akan diadakan lagi di Sumut,” paparnya Delphinus.
Sepinya penonton diakui salah satu panitia cabor cricket, padahal tiket di aplikasi sudah habis.
Pada cabor futsal yang tiketnya juga habis penonton terpantau hanya ramai pada saat tim tuan rumah Sumut bertanding. (kesuma)