FORUM MEDAN | Upacara hormati pejuang Legiman pada perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-78 dilakukan di Gang Legiman, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kamis (17/8/2023).
Upacara khidmat pukul 12.01 dini hari tersebut diikuti oleh para turunan almarhum Legiman, warga, pelajar serta para kepala lingkungan.
Sebagai inspektur upacara penghormatan pejuang Legiman dibawakan langsung oleh mantan Wali Kota Medan ir Akhyar.
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya mengawali pelaksanaan upacara, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta.
Dalam sejarah hidup nya Legiman, anak dari pasangan Yono Sandiman dan Painem lahir pada tahun 1926 di lingkungan XII, Kelurahan Tanjung Mulia mengawali karir sebagai prajurit di kesatuan Navindo Tanjung Mulia dan setelah pusat perjuangan F2 dibentuk Legiman menetap di asrama Navindo Andalas Utara di bawah pimpinan Mayor Bego. Legiman gugur pada saat menghadang tentara Nica di Pasar 1 Mabar tepat nya di persimpangan Rumah Potong Hewan dengan Jalan Mangaan pada pukul 15.00 Wib, pertempuran berlangsung di depan rumah Asisten Belanda yang kini hanya tinggal puing puing.
Dalam pertempuran dahsyat tanggal 17 september 1946 tersebut Legiman wafat akibat terkena peluru dibagian kepala, setelah perang mereda jenazah Legiman dibawa ke kediaman orang tua nya di Gang Pejuang Lingkungan XII, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli. Dan pada tanggal 18 september 1946 Legiman dimakamkan di perkuburan keluarga yang terletak tak jauh dari rumahnya.
Pada amanatnya Akhyar berpesan kepada semua generasi muda agar mengisi kemerdekaan Indonesia dengan terus belajar dan mengerjakan hal positif.
“Dahulu para pejuang berperang tanpa memikirkan jiwanya. Niat mereka hanya mempertahankan negara ini. Jadi kita sekarang tinggal meneruskan kemerdekaan saja dengan terus belajar. Kini ada bentuk penjajahan baru yang kita tak menyadarinya, yaitu bentuk permainan game dengan iming-iming keuntungan besar sehingga membuat malas, ” tutur pria yang merupakan cucu almarhum Legiman itu. (man)