FORUM MEDAN | Kota Medan dijadikan sebagai daerah percontohan dalam upaya penanganan stunting. Hal ini dibukti dari keberhasilan Pemko Medan yang dipimpin Wali Kota Medan, Bobby Nasution dalam menurunkan angka penderita stunting sebanyak 9.6% dalam satu tahun.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Suprayoga Hadi saat mengunjungi kota Medan dalam rangka Pemantauan, Pengukuran dan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di kota Medan di lokasi Posyandu Cendrawasih jalan Mustofa Gg.7, Kecamatan Medan Timur, Selasa (25/6).
Suprayoga Hadi yang hadir bersama dengan tim nya disambut Wali Kota Medan, Bobby Nasution diwakili Pj Sekda Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting beserta sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah serta Camat Medan Timur.
Dalam kunjungan tersebut Suprayoga Hadi mengatakan Pemko Medan memiliki program yang sangat baik dalam menurunkan stunting. Tidak hanya sekedar melakukan survey, namun Pemko Medan telah melakukan sensus, sehingga Kota Medan dinilai sukses dalam menurunkan angka stunting yang saat ini hanya tinggal tersisa 208 anak.
“Kami akan belajar lebih banyak dari kota Medan, insyalah ini juga akan menjadi pembelajaran bagi daerah lainya yang masih berjuang dalam menurunkan stunting yang masih relatif tinggi,”kata Suprayoga Hadi.
Lebih lanjut Suprayoga Hadi menyebutkan kegiatan yang hari ini dilaksanakan bertujuan untuk mencegah terjadinya stunting baru agar tercapai zero kasus stunting baru.
“melalui kegiatan ini kita ingin tidak ada lagi muncul kasus stunting baru,” ungkap Suprayoga Hadi seraya mengapresiasi Posyandu yang ada di Kota Medan yang secara rutin melakukan pemantauan dan pengukuran setiap bulanya.
Sementara itu Pj Sekda Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting mengatakan masalah stunting merupakan masalah Nasional. Bahkan Presiden dan Wakil Presiden telah menjadikan penanganan stunting sebagai program prioritas guna memastikan program tersebut berjalan dengan baik.
Sejalan dengan program Pemerintah Pusat, Topan Obaja Putra Ginting menuturkan Pemko Medan juga secara konsisten terus berupaya menjalankan program penanganan stunting salah satunya melalui program Bapak Asuh Anak Stunting.
“Dalam program ini kita melibatkan seluruh Perangkat Daerah dan stakeholder yang ada untuk bersama-sama menjadi bapak asuh bagi anak-anak penderita stunting,”jelas Topan Obaja Putra Ginting.
Disamping itu Topan Obaja Putra Ginting juga menjelaskan Pemko Medan terus melakukan pemantauan untuk memperkecil angka penderita stunting baik itu melalui posyandu yang setiap bulan diadakan maupun melalui pos-pos gizi yang ada.
“Kami sangat peduli dalam penanganan stunting ini,”kata Topan Obaja Putra Ginting.
Hadirnya Posyandu setiap bulan untuk melakukan pengukuran terhadap anak-anak balita dikota Medan tersebut juga dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Salah satunya adalah Hanita yang secara rutin membawa anaknya ke Posyandu untuk mengetahui tumbuh kembang anaknya.
“Senang sekali setiap bulan ada Posyandu, jadi kita bisa mengetahui pertumbuhan anak kita sudah sesuai atau belum, karenakan di periksa seluruhnya apakah itu tingginya, berat badan, lingkar kepala, imunisasi, gizinya dan anak kita juga diberikan makanan tambahan,”sebut Hanita sembari berharap kegiatan ini terus dilakukan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat. (red)