DAERAH  

Kesultanan Samudra Pasai Aceh, Keraton Kesepuhan Kesultanan Cirebon Dan Kesultanan Ternate Meminta Jalinan Harmonisasi Bersama Pemerintah RI Mengenai Hak Tanah Ulayat Kerajaan Dan Kesultanan Nusantara

be7c20e9 fa85 41da be65 1eb28cb01a62

FORUM JAKARTA | Istana Negara hari ini dikunjungi 3 Kesultanan besar di Nusantara, Kesultanan Samudera Pasai Aceh PYM Sultan Malik Samudera Pasai Teuku Haji Badruddin Syah ZFA , Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon PYM Sultan Sepuh Syarif Maulana Rd. Heru R. Arianatareja, S.Psi., M. H., dan Kesultanan Ternate PYM Sultan Hidajat M Sjah II, senin 08 Juli 2024.

Dalam Kunjungannya Para Sultan disambut dan diterima oleh KSP Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko di ruangan kerja beliau, Silaturahmi Para Sultan Nusantara ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahunnya Bapak Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko.

Suasana pertemuan sangat hangat dan penuh dengan kekeluargaan. Terlihat ada jalinan yang baik antara ex Negara Awal Kesultanan dengan Negara Baru Republik Indonesia.

Disela pertemuan para Sultan Sempat diwawancarai oleh awak media, apa agenda para YM hadir di Istana,” Kami hadir di istana hari ini yang pertama bersilaturahmi dan juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepada bapak Jendral TNI (Purn) Dr Moeldoko “, ujar PYM Sultan Samudera Pasai Aceh.

Dan juga Para Sultan menyampaikan adanya aspirasi yang bahas saat pertemuan,
” Aspirasi yang kami sampaikan adalah kami menginginkan sebuah harmonisasi yang baik dengan negara perihal Pengelolaan Hak-Hak Tanah Ulayat Kesultanan kami yang di manfaatkan oleh pihak-pihak ketiga “, lanjut PYM Sultan Samudera Pasai Aceh.

Sementara itu PYM Sultan Sepuh Cerebon mengatakan adanya diskusi antara pihak negara dengan para sultan, “Dan juga kami Berharap Para Sultan dapat diajak duduk bersama dengan Negara berdiskusi bagaimana menjalin Harmonisasi untuk kedepannya, ungkap PYM Sultan Sepuh Cirebon.

“Dan kami menunggu moment pertemuan berikutnya , Ujar PYM Sultan Ternate.

Pertemuan ditutup dengan makan siang bersama, Semoga kunjungan 3 Sultan Besar di Nusantara ini menjadi cerminan bahwa Kesultanan tetap berada didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Razak)