FORUM MEDAN | Kalau Allah berkehendak, maka tanpa pandang bulu ia akan turunkan berkah bahkan musibah kepada siapapun ia hendaki.
Dan hal itulah yang dialami Sunar Ramadhan, pria berkulit sawo matang berusia 54 tahun yang selama ini menjaga lahan kosong bersama putranya Satria milik seorang warga yang beralamat di Jalan Gurilla Medan.
Selama ini Sunar diketahui warga Jalan Gurilla di Kecamatan Medan Perjuangan, memiliki dedikasi tinggi kepada semua warga bahkan teman-teman yang ia kenal.
Ia selalu tampil ke depan dalam hal membantu baik acara pesta perkawinan maupun warga yang ditimpa musibah kemalangan, sehingga warga begitu kenal dan sangat menyayangi Sunar.
Namun siapa sangka dibalik senyum cerianya, Sunar Ramadhan seorang ayah yang baik itu, menyimpan kesedihan mendalam di lubuk hatinya.
Sebab istri dan kedua anaknya yang selama ini selalu bersama, tak ada lagi disampingnya. Sebab sang istri bersama putrinya telah pergi tak tau entah kemana.
Dan yang menemani Sunar selama kepergian istri dan putrinya itu, hanyalah Satria putra semata wayang yang saat ini beranjak dewasa. Namun Satria banyak menghabiskan waktu bermain dengan teman-teman sebaya ketimbang berada disamping sang ayah.
Untuk itulah, Sunar Ramadhan yang selalu menutup-nutupi kesedihannya, akhirnya terkuak Selidik punya selidik, ternyata ditinggal istri begitu saja akibat Sunar tak memiliki pekerjaan tetap.
Dan agar tetap bisa bertahan hidup, ia bekerja serabutan asal bisa mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari bersama putranya itu.
Begirulah Sunar yang tak pernah menyerah. Selain menjaga lahan kosong yang ia tempati dengan gubuk sederhana, ia juga sering membantu warga di seputar Jalan Gurilla yang membutuhkan tenaganya.
Dan hal itu terus ia jalani setiap bulan demi bulan dan hari demi hari dengan senang. Bahkan di setiap kegiatan alumni SMP Neg XI angkatan 87 dan SMA Neg 8 angkatan 90 tak pernah ia lewatkan.
Ia selalu hadir disaat ada kegiatan baik pengajian dan berbagai kegiatan alumni untuk mempererat tali silaturahmi antar teman-teman sekolah dulunya.
Tapi takdir tak ada yang tau dan bisa datang kapan saja kepada siapa yang Allah kehendaki. Tepatnya pada 25 September 2024 lalu pukul 23.00 Wib malam saat duduk di warung tepatnya didepan lahan kosong ia jaga, ia terjatuh dari kursi, sehingga membuat tubuhnya kaku sebelah.
Melihat Sunar terjatuh dari kursi, warga terkejut dan membawanya ke gubuk agar bisa tenang sebelum dokter datang. Lalu salah seorang warga mengabari ke Eno Syahputra yang merupakan teman semasa SMP dulu dan rumahnya tak jauh dari gubuk Sunar.
Dan mendengar kabar yang disampaikan Enol itu, paginya teman alumni yaitu, Mutia Ahmad dan Wita langsung membawa Sunar Ramadhan ke rumah sakit Haji Medan untuk mendapatkan perawatan serius.
Setelah itu, Mutia dan Wita langsung melakukan penggalangan dana untuk biaya pengobatan Sunar saat dirumah sakit serta traphy setelah sekembalinya dari rumah sakit.
Penggalangan dana itu dibagi dua, untuk sahabat Alumni SMP Neg XI, dijalankan Mutia Ahmad dan alumni SMA Neg 8 Medan, dijalankan oleh Wita.
“Selain melakukan penggalangan dana, kami juga mengajak beberapa teman yang punya waktu seperti, Samsul Hutasuhut, Toni, Nanang, Bebby, Dewi, Eva, Dewi dan lainnya untuk membantu apa saja yang dibutuhkan saat dirumah sakit maupun saat kembali dari rumah sakit nantinya,” kata Mutia yang diaminkan Wita saat ditemui di Medan, Rabu (4/9/2024).
Dan melihat keseriusan Mutia dan Wita, semua teman-teman alumni Sunar Ramadhan dari SMP Neg XI langsung melakukan gotong royong membenahi gubuk agar layak untuk ditepati Sunar dan putranya kedepan.
Dan apa yang dilakukan teman alumni agar Sunar Ramadhan, mendapat apresiasi luar biasa baik dari warga Jalan Gurilla sekitarnya yang salut atas bantuan diberikan untu kesembuhan Sunar.
Seperti yang dikatakan beberapa warga yang melihat langsung mengatakan, inilah berkah dan rezeki dari Allah buat orang-orang yang sabar seperti pak Sunar. Sebab dari kejadian jatuhnya Sunar, rezeki terua berdatangan seperti air bah.
“Jujur saya salut dan bangga sekali atas kekompakan yang lakukan para teman Sunar Ramadhan. Dan sangat sulit dicari,” katanya mengakhiri.
Sementara Wita dan Samsul Hutaauhut mengatakan, bagi teman dan siapa saja yang ingin membantu biaya kesembuhan Sunar Ramadhan, akan diterima dengan senang hati. (kesuma)