DAERAH  

Minta Hentikan Laporan Terhadap Penghinanya, Irham Tajhi Sebut Bobby Bijaksana dan Lapang Dada

4ff1da72 26e6 4fd3 baca 52344c3b1963
Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA) Sumatera Utara, Ahmad Irham Tajhi

FORUM MEDAN | Tokoh muda Sumatera Utara, Ahmad Irham Tajhi, mengaku kagum dengan Bobby Nasution yang lapang dada menyikapi berbagai tuduhan negatif terkait polemik empat pulau antara Sumatera Utara dan Propinsi Aceh. Bobby memilih untuk tidak memberikan tanggapan dan meminta segera menghentikan laporan terhadap pihak-pihak yang mendiskreditkan pribadi dan keluarganya.

“Kita salut. Sikap beliau yang lapang dada mencerminkan sosok pimpinan yang bijaksana,” ucap Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Al-Washliyah (IPA) Sumatera Utara, Ahmad Irham Tajhi, Rabu (18/6/2025).

Polemik empat pulau, kata Irham, sudah berakhir. Pemerintah pusat akhirnya memutuskan Pulau Lipan, Panjang, Mangkir Gadang dan Mangkir Ketek masuk dalam Provinsi Aceh. Keputusan ini menjadi jawaban atas semua tuduhan negatif terhadap Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Apalagi, Bobby secara tegas meminta semua laporan terhadap pihak-pihak yang mendiskreditkan atau menghina pribadi, istri dan mertuanya, segera dihentikan.

“Boby adalah seorang pemimpin yang selalu fokus pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat Sumatra Utara. Beliau tidak pernah terganggu dengan isu-isu yang mencoba mencemarkan nama baiknya. Justru, beliau memilih untuk terus bekerja keras demi kemajuan daerah,” ujar Irham Tajhi, yang juga dikenal sebagai aktivis di Sumatra Utara.

Meski banyak yang mencoba menjatuhkan Bobby melalui isu-isu yang tidak berdasar, Gubernur Sumatra Utara itu tetap menjaga profesionalitas dan tidak terpancing untuk merespons serangan-serangan tersebut. “Beliau tidak melaporkan orang yang menjelekkan namanya, karena fokus utamanya adalah memajukan Sumatra Utara. Ini menunjukkan kedewasaan dan kecerdasannya dalam memimpin,” sebut Irham.

Dalam beberapa bulan terakhir, isu mengenai klaim atas empat pulau yang terkait dengan wilayah Aceh dan Sumatra Utara memang menjadi perdebatan publik. Namun, Bobby Nasution, yang dikenal sebagai sosok yang tegas dan berkomitmen untuk memajukan Kota Medan dan Sumatera Utara, tetap memilih untuk fokus pada program-program pembangunan yang telah direncanakan.

Irham menilai Bobby Nasution mengedepankan prinsip persatuan dan kesatuan dalam menjalankan tugasnya. Bobby, ujar Irham, lebih memilih untuk tidak terlibat dalam perdebatan yang bisa memperburuk hubungan antar daerah. Meskipun mendapat tekanan dari berbagai pihak, Boby tidak pernah mengalihkan perhatian dari tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Bobby adalah contoh pemimpin yang bijaksana dan penuh pengabdian. Beliau tahu bahwa provokasi dan adu domba hanya akan mengganggu fokusnya untuk membawa Sumatera Utara lebih maju. Kita semua harus mendukungnya untuk terus bekerja keras,” tutur Irham.

Sebelumnya, Bobby meminta agar laporan terhadap pihak-pihak yang menghina istri dan mertuanya dihentikan. “Jadi mohon izin, saya minta ke seluruh masyarakat Sumatera Utara tentunya, Aceh adalah wilayah yang bertetangga dengan kita, jangan mau terhasut, jangan mau terbawa gorengan, oleh karena itu apapun hasilnya hari ini untuk seluruh masyarakat Sumatera Utara kalau ada laporan tentang masyarakat Aceh ataupun sejenisnya saya atas nama Gubernur Sumatera Utara tolong itu diberhentikan karena kesepakatan hari ini bukan hanya tentang Aceh dan Sumatera Utara, tapi untuk bangsa dan negara kita,” kata Bobby Nasution saat konferensi pers bersama yang dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/6/2025).

Empat pulau itu disebut dikembalikan ke Aceh berdasarkan dokumen dan dasar peta topografi 1978. Bobby mengaku telah menandatangani surat batas-batas wilayah bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem.

“Yang sama-sama tadi telah kita dengarkan, sama-sama tadi kita ketahui bahwa 4 pulau yang kemarin dikatakan masuk wilayah Sumatera Utara sesuai dengan sejarahnya, sesuai dengan catatannya dokumennya, tadi disampaikan Pak Mendagri mulai tahun 1992 dasar peta Topog yang dipakai tahun 1978 itu adalah 4 pulau ini masuk ke wilayah Aceh dan persoalan yang selama ini disampaikan, yang selama ini kita persoalkan mohon izin dalam kesempatan ini,” sebutnya.

“Baru hari ini mungkin saya dan Pak Gubernur Aceh hari ini menandatangani surat tentang batas-batas wilayah,yang tadi disampaikan tentang batas wilayah sudah dimulai dari 1992, mohon izin umur saya baru 1 tahun dan 2008 saya masih SMA, dan 2017 saya belum menjadi pejabat publik dan 2020 saya masih baru menjadi Wali Kota Medan, dan baru ini di 2025 tanda tangan saya sebagai Gubernur itu menyatakan 4 pulau ini masuk ke wilayah Aceh,” imbuhnya.

Bobby mengucapkan terima kasih atas dukungan Prabowo Subianto dalam penyelesaian masalah ini. Sehingga dapat terselesaikan dengan baik. “Pak Presiden tadi sudah menyampaikan, Pak Gubernur Aceh juga sudah menyampaikan, ini masih masuk wilayah NKRI dan sekali lagi kami menyampaikan terima kasih atas support dari Bapak Presiden, oleh karena itu hari ini persoalan tentang 4 pulau ini bisa kami selesaikan dengan baik, dengan bijak, dan dengan cepat,” tutupnya. (fatwa/kiki)