FORUM MEDAN | Dugaan praktek jual beli proyek mencuat di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Kondisi ini membuat kalangan kontraktor khawatir dan resah. Selain harus mempersiapkan ‘pelicin’ agar bisa menjadi ‘pengantin’, kontraktor juga diminta menyediakan dana pengamanan saat pelaksanaan tender. Mirisnya, praktik ‘menukangi’ proyek APBD ini disinyalir melibatkan IHP alias AGG yang disebut-sebut kerabat dekat orang nomor satu di kota kerang tersebut.
Berdasarkan investigasi yang diperoleh, praktik dugaan jual beli proyek APBD itu nyaris hampir di semua SKPD Tanjung Balai. Ironisnya, AGG terindikasi sangat berperan dalam dugaan ‘berjualan’ proyek kepada kalangan kontraktor. Kabarnya, AGG diduga sedang melakukan pengumpulan dana yang disinyalir untuk penguatan incumbent dalam menghadapi Pilkada 2024 mendatang.
Peran aktif AGG dalam dugaan ‘berjualan proyek’ bukan hanya di Tanjung Balai, tapi juga konon merambah ke Kisaran Asahan, Patumbak Deliserdang, bahkan Kota Medan. “Mohon maaf itu infonya tidak benar,” jawab AGG melalui WhatsApp ketika dikonfirmasi Selasa kemarin.
AGG juga membantah terlibat dalam dugaan jual beli proyek di Tanjung Balai. Meski begitu, dia mengaku sedang mengikuti beberapa tender di Tanjung Balai. “Tidak benar bg, saya memang ada mengikuti beberapa tender di tanjung balai, tetapi saya bukan pengantinnya, saya fight di tender tersebut,” tulis AGG menjawab konfirmasi.
Terkait pengumpulan dana untuk penguatan incumbent dalam Pilkada mendatang, AGG juga membantahnya. “Waduh info dari mana lagi itu bg pengutan dana kampanye. Tidak benar bg,” jawabnya.
Sejauh ini, tim investigasi FORUM Keadilan menelusuri dugaan jual beli proyek di Tanjung Balai yang disebut-sebut melibatkan AGG. Untuk laporan lengkapnya, akan dipaparkan dalam tulisan berikutnya yang lebih mendalam. (zas)