DAERAH  

Waspada DBD di Musim Penghujan, Pemprov Sumut dan Takeda Serukan 3M Plus dan Vaksinasi

Indra Jegel saat hadir dalam acara Langkah Bersama Cegah DBD

FORUM MEDAN | Memasuki musim hujan, ancaman dengue semakin nyata. Hujan dapat memengaruhi siklus hidup nyamuk atau tingkat replikasi virus, yang umumnya mendukung perkembangan nyamuk. 

Provinsi Sumatera Utara, masuk ke dalam 10 besar kasus tertinggi di Indonesia dengan 7.761 kasus; serta 5 daerah dengan kematian tertinggi sebanyak 52 kasus, setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

Menanggapi hal tersebut, dan mengantisipasi datangnya musim hujan di penghujung tahun, PT Takeda Innovative Medicines, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta pemerintah dan pemangku kepentingan setempat, kembali menggelar rangkaian acara “Langkah Bersama Cegah DBD” pada 29 November – 1 Desember 2024 di Delipark Mall Medan.

dr. Ina Agustina Isturini, MKM., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI, menyampaikan apresiasi kepada PT Takeda Innovative Medicines atas komitmen yang tidak pernah putus dalam memerangi dengue di Indonesia. 

“Dengue masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Pekerjaan rumah (PR) kita masih banyak untuk nol kematian akibat dengue pada tahun 2030,” ujarnya kepada media, Sabtu (30/11/2024).

Sebagaimana dicanangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melalui melalui The Global Strategy for Dengue Prevention and Control 2012-2020 dan A Road Map for Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2021-2030. 

Pemerintah sendiri telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 untuk menekan angka kasus. 

Namun, dikatakannya bahwa keberhasilan strategi ini tidak semata-mata bergantung pada upaya pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat. 

Langkah-langkah seperti menjaga penerapan 3M Plus yang konsisten, serta melengkapi perlindungan dengan vaksinasi adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mencegah dengue.

“Apalagi saat ini kita mulai menghadapi musim penghujan, di mana kasus kejadian dengue biasanya mulai mengalami peningkatan. Kami berharap upaya bersama ini dapat membuat masyarakat semakin teredukasi akan bahaya virus dengue, sehingga tergerak untuk lebih waspada,” jelasnya.

Mendukung pernyataan yang disampaikan oleh dr. Ina, H. Muhammad Faisal Hasrimy, AP, Μ.ΑΡ., Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, menyoroti tingginya kasus infeksi dengue saat ini. 

“Musim penghujan meningkatkan risiko penularan virus dengue secara signifikan. Tahun 2024 Sampai dengan 28 November ini, kami mencatat sejumlah 7.994 kasus dengue di Sumatera Utara dengan 52 kematian. Kasus tertinggi terjadi Kab Karo, Kota Medan, Kab Deliserdang dan Kab Nias Selatan,” ujar Muhammad Faisal Hasrimy.

Kasus dengue tersebut dapat diperkirakan mengalami peningkatan 100 persen terhadap kasus dengue tahun 2023 (4.687 kasus dengan kematian 24 orang). 

“Dalam upaya menekan angka kasus tersebut, kami berkoordinasi dengan pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan RI) untuk memastikan setiap strategi pencegahan dan penanggulangan dengue diimplementasikan. secara efektif,” katanya.