FORUM MEDAN | Pengerjaan proyek normalisasi Sungai Bederah yang hanya sampai di perbatasan Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan dapat mengakibatkan pemukiman warga yang berada di hilir sungai terancam tenggelam diterjang banjir.
“Selain mandeknya proyek normalisasi Sungai Bederah, sejumlah pintu air (klep) banyak rusak sehingga dikhawatirkan akan jebol diterjang debit air yang sewaktu-waktu semakin tinggi,” beber Rahman Gafiqi kepada forumkeadilansumut Minggu (11/12/2022) di bantaran Sungai Bederah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Dijelaskan Rahman, bila proyek normalisasi tidak dilanjutkan kembali maka debit air dari sungai yang melintas mulai dari kawasan Sunggal, Helvetia semakin tinggi maka kondisi hilir sungai tak bisa menampung tingginya debit air sehingga akan meluap dan merendam pemukiman rumah penduduk. Belum lagi, Sungai Bederah terbilang dangkal sehingga sewaktu-waktu bila musim hujan debit air jadi cepat tinggi dan meluber menyebkan terjadinya banjir.
“Kami meminta Wali Kota Medan, BWS dan Dinas PU Provinsi segera memperhatikan pengerjaan normalisasi Sungai Bederah karena saat ini pengerjaannya terhenti di Lingkungan 21 Kelurahan Terjun,” sebut Rahman.
Rahman menambahkan, sejumlah warga dan Lurah Terjun sudah menyampaikan keluhan tersebut kepada Dinas PU Kota Medan, PU Provinsi Sumut dan BWS namun namun hanyan mendapat janji saja dari pihak terkait.
“Setelah dilaporkan ke sejumlah instansi, jawaban yang diperoleh janji-janji. Survei-survei telah dilakukan namun pelaksanaan pengerjaan normalisasi Sungai Bederah sampai sekarang realisasi atau tindaklanjutnya sampai sekarang tidak ada,” sesal Rahman yang juga pengurus organisasi nelayan kecil dan tradisional di pesisir utara Kota Medan tersebut.
Menurut Rahman, jika proyek normalisasi Sungai Bederah tidak ditindaklanjuti, maka yang akan terdampak dari mandeknya proyek itu adalah ribuan warga yang bermukim di Lingkungan 9, 12, 13,14 dan 15 Kelurahan Terjun.(man)