Menanti Netralitas Presiden Jokowi

antarafoto presiden makan siang bersama bacapares 301023 hma 3edtt3

Seperti biasa para loyalis Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung membangun benteng demi melindungi manuver politiknya dari berbagai tuduhan miring. Maruarar Sirait (loyalis Jokowi) mengklaim Jokowi sebagai negarawan setelah makan siang bersama tiga bakal capres, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Loyalis Jokowi lainnya mengklaim makan siang tersebut menyejukkan bagi  iklim politik yang mulai memanas. Bahkan ada loyalis Jokowi yang mengklaim makan siang tersebut sebagai bukti Jokowi netral. Meski putra sulung Jokowi maju sebagai bakal cawapres, loyalis Jokowi yakin bahwa Jokowi tidak akan berpihak dan pasti netral.

Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan pemerintahan yang harus netral terlalu kesusu menggelar makan siang bersama ketiga bakal capres. Sebab sebagai bakal capres, ketiganya belum pasti lolos menjadi capres. KPU saat ini sedang melakukan pemeriksaan dan penelitian seluruh berkas persyaratan ketiga bakal capres. Setelah seluruh persyaratan dipenuhi, maka KPU akan menetepakan ketiganya sebagai calon, lalu nomor urut peserta Pemilu diundi dan ditetapkan. Ketiganya sah sebagai capres setelah ditetapkan sebagai calon dan diberi nomor urut oleh KPU

Maka sebelum penetapan pasangan calon digelar, pergantian bakal capres atau cawapres masih dapat dilakukan seperti tercantum dalam beleid Peraturan KPU No. 22 Tahun 2018 tentang Pencalonan Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Berdasarkan Pasal 23, jika bakal paslon tidak memenuhi syarat, KPU akan membuat berita acara verifikasi dokumen perbaikan. Bila tidak ada perbaikan dalam waktu tiga hari sejak dokumen diterima oleh partai atau koalisi pengusung, capres atau cawapres dinyatakan tidak memenuhi syarat mutlak.

Maka bakal capres Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan serta bakal cawapres Mahfud MD, Gibran Rakabuming Raka, dan Muhaimin Iskandar masih dapat berubah dan dapat diganti sebelum ditetapkan sebagai calon secara resmi oleh KPU. Sehingga pertemuan plus makan siang Jokowi dengan ketiga bakal capres kemarin, dan rencana pertemuan Ma’ruf Amin dengan ketiga bakal cawapres besok, Rabu (1/11/2023) hanya silaturahmi dan makan siang biasa. Tidak memengaruhi apapun, dan tidak dapat dimaknai sebagai wujud netralitas Jokowi pun dan negarawan.

Menakar Kualitas Kenegarawanan Jokowi

 Sebagai kepala negara dan pemerintahan, Presiden Republik Indonesia harus netral. Demikian juga dengan pembantu presiden, para menteri dan kepala lembaga tidak boleh memihak kepada partai politik dan pasangan calon. Akan tetapi karena Jokowi memimpin koalisi gemuk Indonesia Maju, maka setiap hari  kita saksikan akrobat politik cawe- cawe para menteri dengan latar belakang Ketum Parpol dan Ketum Relawan Jokowi. Mereka dengan restu Jokowi saat ini lebih banyak mengurusi kegiatan politik, daripada tugas dan tanggung jawabnya sebagai menteri. Mereka yang aktif menjadi tim sukses bakal capres/ cawapres Prabowo/ Gibran (putra sulung Jokowi), adalah para menteri seperti Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, Budi Arie Setiadi.

Para menteri tersebut sering memanfaatkan berbagai fasilitas negara berupa kantor, kendaraan, rumah dinas untuk pemenangan Prabowo- Gibran. Salah satunya saat Gibran safari politik, sowan ke Zulkifli Hasan di rumah dinas Menteri Perdagangan di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan. Tentu materi pertemuan tidak terkait tingginya harga beras, namun pasti berkaitan dengan “restu”  PAN kepada putra Jokowi untuk menjadi bakal cawapres. Begitu juga dengan pertemuan Jokowi dengan para menteri yang juga ketum Parpol koalisi pendukung putranya, baik sendiri- sendiri maupun bersama- sama di istana negara maupun istana merdeka pasti tidak hanya berkaitan dengan tugas menteri.