FORUM MEDAN | Debat perdana dua pasangan calon Gubernur Sumatera Utara ditanggapi berbagai kalangan. Pasangan Nomor Urut 02 Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala dinilai lebih menguasai persoalan. Sementara pasangan Nomor 01 Bobby Nasution – Surya sangat lemah dan jauh dari harapan.
Penilaian itu disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Al-Washliyah (ISARAH) Sumatera Utara, Abdul Thaib Siahaan ST, M.IKom kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
“Dalam debat pertama yang diselenggarakan KPUD Sumut kemarin, telah membuka mata masyarakat Sumatera Utara bahwa kemampuan pasangan Bobi Nasution – Surya dalam memahami problematika di Sumatera Utara sangat lemah. Hal itu terlihat dari kemampuan Bobi Nasution dan Surya dalam menanggapi pertanyaan pertanyaan dari panelis dan tanggapan atas jawaban yang dari pasangan Edi Rahmayadi – Hasan Sagala,” ujar Abdul Thaib Siahaan dalam keterangan persnya.
Menurut Abdul, permasalahan kesehatan bukan hanya permasalahan bisa atau tidaknya masyarakat berobat ke rumah sakit, namun terpenting adalah ketersediaan medis dan alat medis serta obat obatan di rumah sakit ataupun Puskesmas. “Dari jawaban Bobi Nasution, masyarakat Sumut sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa cara berfikir dan bertindak dari Bobi Nasution dan Surya masih dalam sekelas Walikota dan Bupati,” katanya.
Untuk memimpin Provinsi Sumatera Utara, katanya, seharusnya cara berfikir dan bertindaknya harus lebih luas, agar kebijakan kebijakan yang dihasilkan dapat lebih berguna bagi masyarakat luas.
“Memperbandingkan pembelian atau take over Medan Club oleh Pemprovsu sebenarnya adalah sebuah keberhasilan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat Sumut yang berkunjung ke kantor Gubernur Sumatera Utara, dengan bertambah luasnya lahan parkir masyarakat yang berkunjung ke kantor Gubernur. Itu juga merupakan pelayanan,” tuturnya.
Abdul Thaib juga menilai jawaban dan respon pasangan Bobi- Surya dalam debat selalu lari dari konteks inti permasalahan yang ditanyakan. “Kita minta Bobi agar lebih fokus untuk mempelajari problematika Sumatera Utara,” ujarnya seraya menyebut dalam debat tersebut juga terlihat pasangan Bobi – Surya tampak dengan jelas ketidakstabilan emosional, bahkan pasangan Bobi – Surya tersebut mengambil peran dari moderator.
“Untuk debat kedua, PW ISARAH Sumut berharap pada KPUD Sumut agar pelaksanaan Debat Kandidat ke dua dapat dilakukan lebih baik dan lebih bermartabat lagi, agar masyarakat bisa lebih terang benderang melihat kwalitas para Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, karena para sarjana di Sumatera Utara mengikuti tahapan debat tersebut,” tukas Abdul Thaib Siahaan. (rel)
