FORUM TAPUT | Kas Pemkab Tapanuli Utara ditengarai mengalami defisit. Akibatnya, kinerja sejumlah kepala sekolah, guru serta kepala desa menjadi kendor. Betapa tidak, sampai per tanggal 17 Januari 2025 ini, dana sertifikasi dan ADD tahap II belum juga cair.
Sejumlah guru pengajar serta kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya sangat mengeluhkan keadaan tersebut. “Nga tung mancai pusing hian ahu, songon dia ma bahenon ku lao mangkirim biaya sikkola ni Akka dak danakon, molo gajiku nga habis dipotong utang bank” (Sudah sangat pusing saya, bagaimana caranya saya mau mengirimkan biaya sekolah anak anak kalau gaji saya sudah habis dipotong utang bank,” pungkasnya dengan mimik muka memelas.
Sebagaimana diketahui sebelumnya bahwa dana sertifikasi tersebut seharusnya diterimanya bulan Desember 2024 lalu namun hingga saat ini belum cair.
Sementara itu hal yang sama juga dialami kepala desa se Taput. Pasalnya, Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II, belum dicairkan Pemkab Taput.
Beberapa kepala desa yang enggan di sebutkan namanya saat dikonfirmasi pada Jumat (17/01) mengatakan, “Jika hal ini terus berlanjut, tidak tertutup kemungkinan kami akan melakukan aksi seperti yang dilakukan beberapa dokter spesialis bulan Desember lalu, karena insentif mereka tersendat beberapa bulan,” katanya.
Selain itu, terkait perihal terlambatnya penyaluran dana ADD Tahap II dan Sertifikasi guru tersebut, Kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DIPENLOKA) Kijo Sinaga yang dikonfirmasi langsung ke Kantornya dan melalui Nomor kontaknya tentang hal tersebut, terkesan bungkam. Ia terkesan menghindar dikonfirmasi untuk dimintai keterangan penyebab tidak dibayarkannya dana ADD Tahap II dan sertifikasi guru tersebut. (Harapan Sagala)