FORUM MEDAN | Setelah berakhirnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI 2024 September lalu, Pemprovsu melalui Dinas Pemuda dan Olahraga tetap menjalankan program pembinaan atlet secara serius.
Salah satu program yang dikedepankan yaitu, setiap cabang olahraga yang veneunya saat PON XXI Aceh-Sumut 2024 lalu, diberi kesempatan untuk menggunakan sarana tersebut sebagai tempat berlatih.
Dan salah satu yang menggunakan sarana itu adalah, csbor squash. Para atlet cabor tersebut bisa berlatih setiap hari di Gedung Squash Arena yang berada di kawasan Medan Estate Kabupaten Deli Serdang.
“Kami berlatih setiap hari dari pukul 16.30 Wib hingga 19.00 Wib,” kata Ketua Umum Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumut, Jimmy Sembiring didampingi Sekum juga Kepala Pelatih Squash Sumut, Amansyah saat ditemui di Gedung Squash Arena, Sabtu (18/6/2024) sore kemarin.
Dikatakan, kesempatan langsung dimanfaatkan sebaik mungkin. Apalagi pada Desember 2024 lalu, ada 11 pengurus cabor dipanggil Disporasu bersama KONI untuk membicarakan soal veneu yang awalnya tempat pertandingan saat berlangsung ajang PON XXI Aceh-Sumut, bisa dipakai untuk berlatih walau masih tahap pinjam.
“Kalau soal ditunjuk secara penuh, belum ada pembicaraan kesana. Namun kita tetap berharap gedung tersebut dapat digunakan. Selain bisa terjaga dengan baik, juga bisa digunakan tempat pelaksanaan Pelatda bahkan Pelatnas. Karena ada dia ruangan besar yang dapat digunakan sebagai mes atlet dari dari luar Medan dan Sumut. Apalagi kami dengar sekretariat PBVSI Sumut sudah berdiri di Gedung voli di Sport Center kawasan Desa Sena Kabupaten Deli Serdang, “ucapnya serius.

Kembali dikatakan, pihaknya berterima kasih kepada Disporasu khususnya Kadispora Mahfullah P Daulay yang telah mempercayakan atlet squash daerah ini menggunakan gedung Sqaush Arena sebagai tempat berlatih walau mengenai penerangan masih belum sempurna.
“Seperti beberapa waktu lalu saat pemasangan sound system, dimana penempatannya salah. Untung saat itu saya ada, sehingga sound kembali dipindahkan keatas kamar pertandingan dengan tujuan wasit bisa mendengar dengan jelas,”kata Amansyah menyambung percakapan Jimmy Sembiring.
Amansyah mengatakan, apa yang dikatakan Kadisporasu bapak M Mafullah P Daulah pembinaan atlet harus dilakukan dengan benar, merupakan kebijakan yang harus dijunjung tinggi, dengan tujuan agar tercipta regenerasi atlet masa depan handal.
Menurut Amansyah sendiri, saat ini memang keberadaan cabor squash sendiri belum begitu dikenal masyarakat di Sumut. Namun berkat kerja keras dilakukan pengurus, saat ini sudah ada beberapa kabupaten kota yang siap mengembangkan cabor squash di daerahnya.
“Salah satunya Deliserdang di selain terus mensosialisasikan ke sekolah-sekolah di Medan dan sekitarnya,” pungkas Amansyah mengakhiri. (kesuma)