FORUM MEDAN I Al Jam’iyatul Washliyah mempelopori gerakan Nasional cuci Kaki Ibu peringatan Hari Ibu Tahun 2021 di Aula Universitas Al Washliyah (Univa) Medan, Rabu (22/12/2021).
Tradisi lama ini ‘dibudayakan’ kembali oleh Keluarga besar Al Jam’iyatul Washliyah sebagai simbol penghormatan kepada ibu. Begitu juga penghormatan pada ayah juga tak boleh diabaikan.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis MM kepada wartawan di kampus Univa Medan.
Bersamaan dengan hari ibu di Univa Medan, juga dilaksanakan launching Beasiswa Terbina Amanah Takaful bagi 50 siswa/siswi kelas XII SMA sederajat dibawah naungan Al Washliyah.
Ketua Umum PB Al-Washliyah Dr KH Masyhuril Khamis MM di hadapan civitas akademika Univa, para siswa, orangtua dan undangan mengingatkan pentingnya menghormati orangtua.
”Cuci kaki ibu ini bukan hal baru. Ada sungkeman maupun mencium kaki. Ini bagian dari simbol mengembalikan pada khazanah budaya kehidupan masyarakat Indonesia yang santun,” katanya.
Dari sisi agama, lanjut Masyhuril Khamis, juga suatu kewajiban untuk taat dan manut pada perintah orangtua.
”Momentum hari ibu ini, Al Washliyah memilih putra/putri terbaik untuk menerima beasiswa. Sang ibu lalu memberi restu pada anaknya,” ujar Masyhuril Khamis.
Sebab, sepintar atau sehebat apapun kita ngak ada apa-apanya di depan ibu. ”Kita cuci kaki ibu untuk mengingatkan generasi penerus untuk sayang dan hormat pada ibu dan ayah,” sebut dia.
Terhadap penerima beasiswa, Masyhuril Khamis meminta terus dimonitoring secara berkala sehingga lebih mendalami tentang akidah, ibadah dan pendidikan.
”Mereka nantinya tidak hanya berprestasi secara akademik, pintar dan canggih dalam menguasai digital saja. Mereka diharapkan menjadi panutan dan pionir,” tegasnya.
Masyhuril Khamis menambahkan PB Al Washliyah juga memiliki program beasiswa gratis hingga tamat bagi 160 calon mahasiswa untuk kuliah di Jakarta.
Sedangkan Kordinator Amanah Takaful Medan Muhammad Said mengutarakan program beasiswa untuk memperbaiki generasi penerus bangsa. Tiap pekan terus dilakukan pembinaan.
”Kita menstimulus mereka untuk giat belajar dan dapat melanjutkan jenjang pendidikan di bangku kuliah. Kita bina mereka dari segi akhlak agar menjadi saleh dan saleha hingga menjadi kebanggaan orangtua,” kata kordinator mentor Medan Yayasan Amanah Takaful tersebut.