FORUM ACEH UTARA | Kabid Dalduk, KB dan KS, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB) Kabupaten Aceh Utara, Muhammad Azhar, mengatakan kemiskinan ekstrim adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan stunting, sebuah kondisi pertumbuhan fisik anak terhambat yang telah menjadi perhatian global dalam bidang kesehatan.
“Walaupun telah dilakukan upaya untuk memahami penyebab stunting, kemiskinan ekstrim tetap diidentifikasi sebagai pemicu utama. Stunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak terhambat akibat kekurangan gizi kronis, dimulai dari dalam kandungan dan berlanjut hingga usia dua tahun,” jelasnya.
Kemiskinan ekstrim sering kali terkait dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi, sanitasi yang buruk, dan layanan kesehatan yang terbatas, yang merupakan faktor risiko utama dalam stunting. Anak-anak yang dibesarkan dalam kondisi kemiskinan ekstrim seringkali tidak memiliki akses terhadap makanan bergizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
“Penting untuk mampu mengatasi kemiskinan ekstrim. Oleh karena itu, pemerintah giat melakukan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya.
Beberapa mekanisme telah diidentifikasi yang menghubungkan kemiskinan ekstrim dengan stunting, salah satunya adalah kurangnya akses terhadap makanan bergizi yang mengakibatkan kekurangan gizi kronis yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, sanitasi yang buruk dan akses terbatas terhadap air bersih dapat meningkatkan risiko infeksi, yang mempengaruhi penyerapan nutrisi dan pertumbuhan anak-anak.
