FORUM MEDAN | Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan serta menjamin keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat, terutama pejalan kaki, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Wakil Wali Kota H Aulia Rachman merehabilitasi sejumlah trotoar di Kota Medan.
Di samping itu rehabilitasi trotoar ini juga dilakukan guna menciptakan akses yang baik bagi pejalan kaki sekaligus mendukung kelancaran arus lalu lintas. Dengan tersedianya trotoar yang lebih baik, para pejalan kaki tidak lagi mengganggu kelancaran arus lalu lintas sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan.
Tidak itu saja, rehabilitasi trotoar yang dilakukan tersebut juga sebagai upaya untuk mendukung estetika kota, serta mengakomodasi kaum difabel sehingga mereka mendapatkan hak atas trotoar yang layak. Itu sebabnya, rehabilitasi trotoar yang dilakukan diikuti garis kuning (guiding block) sebagai panduan bagi penyandang disabilitas, terutama tunanetra.
Di sepanjang tahun 2023, Pemko Medan melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan tercatat telah merehabilitasi trotoar di 11 titik yakni trotoar Jalan Gunung Krakatau, Jalan Imam Bonjol, Jalan Putri Hijau, Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan Letjen Suprapto, Jalan H Adam Malik, Jalan Ir H Juanda, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Mongonsidi, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Ahmad Yani.
Rehabilitasi yang dilakukan ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Mereka menilai rehabilitasi yang dilakukan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Salah satunya Elpi (30), ia mengaku pasca rehabilitasi yang dilakukan akses jalan menuju tempatnya bekerja kini menjadi lebih nyaman.
“Saya merasa senang dengan rehabilitasi trotoar yang dilakukan Pemko Medan. Kini, akses saya menuju tempat bekerja menjadi lebih aman dan nyaman,” kata Elpi saat ditemui tengah melintasi trotoar Jalan Imam Bonjol, kemarin.
Diungkapkan, wanita berambut kepang satu yang mengenakan sweeter hitam bercorak merah dipadu celana hitam, sebelum direhabilitasi, kondisi trotoar sebelumnya dinilainya biasa saja bahkan kurang nyaman saat dilintasi. “Kalau sekarang trotoarnya sangat enak dan nyaman untuk dilintasi,” ungkapnya.
Ungkapan Elpi juga diamini Fany (22), warga lainnya. Wanita berpostur kecil dan berkulit putih serta mengenakan cardigan cream dipadu rok abu-abu, merasakan perbedaan yang sangat signifikan saat melintasi trotoar yang telah direhabilitasi. “Kami selaku pejalan kaki saat ini sudah sangat enak melintasi trotoar,” jelas Fany didampingi teman prianya di Jalan Sudirman.
Dengan rehabilitasi yang dilakukan, papar Fany, pejalan kaki sudah mendapatkan akses melintas yang aman dan nyaman sehingga tidak mengganggu para pengendara kendaraan bermotor.
“Dengan trotoar yang lebih baik, tidak hanya memberi kenyamanan bagi pejalan kaki, tapi juga bagi pengendara kendaraan bermotor. Jadi, kami sangat mengapresiasi dan mendukung rehabilitasi trotoar yang dilakukan Pemko Medan ini,” pungkasnya seraya menambahkan Pemko Medan telah menunjukkan komitmennya untuk memberikan hak bagi pejalan kaki. (re)