FORUM LHOKSUKON | Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB), Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M., yang juga menjabat sebagai Sekretaris TPPS Kabupaten, mengatakan, Pemerintah Aceh Utara telah mengambil langkah serius dalam upaya menekan angka stunting di wilayahnya.
“Dengan target yang telah ditetapkan, pemerintah Aceh Utara tidak hanya melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif saja, tapi juga intervensi pendukung dan intervensi terintegrasi,” ujarnya.
Intervensi spesifik mengarahkan perhatian kepada anak dalam masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) serta kepada ibu sebelum dan selama kehamilan, yang umumnya dilakukan di sektor kesehatan. Sementara itu, intervensi sensitif dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan melibatkan kerja sama lintas sektor.
“Untuk menurunkan angka stunting, 30 persen bergantung pada intervensi spesifik dan 70 persen bergantung pada intervensi sensitif,” ungkap Fuad.
Menurutnya, terdapat tiga intervensi spesifik sebelum kelahiran yang telah diimplementasikan. Pertama, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil serta peningkatan asupan gizi.







