FORUM MEDAN | Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) Wilayah 1 Sumatera Utara mengundang Calon Wali Kota Medan Nomor urut 2, Ridha Dharmajaya guna mendengar visi misi untuk Medan khususnya pendidikan tinggi di Kota Medan.
Meski dibalut secara sederhana di sebuah Restoran di Kawasan Jalan Gagak Hitam/Ringroad, Selasa (5/11/2024). Tapi, pertanyaan yang dilontarkan oleh para dosen membuat suasa hari itu begitu serius namun sedikit santai.
Diskusi bertajuk APTISI Bertanya dan Kandidat Menjawab itu dipimpin oleh Ketua APTISI Sumut, Muhammad Isa Indrawan, para dosen dari perguruan tinggi swasta bertanya tentang banyak hal dimulai dari Pembangunan, Kesehatan hingga Pendidikan yang tertuang dalam visi pasangan dari Abdul Rani itu.
Ketua APTISI Sumut mengatakan mengundang calon Wali Kota Medan Ridha, agar lebih mengetahui visi misi pasangan yang mengusung tagline Medan BERANI (Bersama Ridha-Rani) itu khususnya di dunia pendidikan.
Selain itu, katanya, dengan adanya kegiatan tesebut supaya calon Wali Kota memahami dan mengerti dinamika perguruan tinggi swasta di Kota Medan.
“Dan siapa pun terpilih kelak akan lebih mensinergikan dan tingkatkan kolaborasi bersama civitas akademika kampus swasta membangun dan memberdayakan warga Kota Medan,” kataya.
Ditanya apakah nantinya APTISI Sumut akan memberikan rekomendasi untuk mengarahkan dukungan ke salah satu paslon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Medan 27 November 2024 nanti .
Secara tegas Isa mengatakan bahwa APTISI Sumut tidak pernah terlibat dalam politik dan berafiliasi dengan calon Wali Kota mana pun di Pilkada Medan.
“Cuma nantinya dari diskusi dan bincang-bincang dengan para kandidat khususnya soal pendidikan tinggi. Maka APTISI akan memberikan catatan yang disampaikan kepada seluruh pemilik Peeguruan Tinggi Swasta (PTS),” katanya sembari akan mengundang semua kandidat yang ikut di Pilkada Medan kali ini.
Sementara itu, sebelumnya, Ridha Dharmajaya yang sempat memaparkan visi misi dihadapan dosen perwakilan dari PTS di Kota Medan itu menyebutkan bahwa di bidang pendidikan, bagaimana menciptakan generasi mutu pendidikan di Medan.
Ke depan, bagaimana menciptakan Pendidikan gratis melalui beasiswa tapi tetap berkualitas melalui perbaikan fasilitas sekolah dan peningkatan kesejahteraan para tenaga pendidik.
“Jadi, kita mau tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak melanjutkan sekolahnya lantaran tidak ada biaya. Maka kita akan menggratiskan biaya sekolah bagi anak-anak kurang mampu. Meskipun nanti gratis, kualitasnya akan kita benahi dengan memperbaiki fasilitas sekolah dan mensejahterakan guru-gurunya,” katanya.
Sementara di bidang kesehatan, sebutnya, masyarakat Kota Medan nantinya tidak hanya bisa berobat dengan modal Kartu Tanda Penduduk (KTP) melalui program Universal Health Coverage (UHC).
Tapi, sebutnya, bagaimana masyarakat selain gratis berobat tapi juga bisa mendapatkan pelayanan yang baik dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas tentunya itu nantinya akan bekerja sama dengan Perguruan Tinggi baik itu swasta dan negeri.
“Dan peranan Perguruan Tinggi sangatlah dibutuhkan dalam memberikan masukan ide kepada Pemko Medan ke depan,” pungkasnya. (re/zas)