FORUM MEDAN | Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1 dan 2, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi saling bantah dan adu data soal balai latihan kerja (BLK) di wilayah mereka dalam debat kedua Pilgub Sumut 2024, Rabu (6/11/2024) malam.
Momen itu terjadi saat keduanya menjawab panelis soal visi mereka untuk memperbanyak lapangan kerja. Bobby semula meminta Edy sebagai Gubernur Sumut petahana untuk memperbanyak BLK di Sumut sebab saat ini jumlahnya masih minim.
Bobby ingin BLK mencakup kebutuhan masyarakat di berbagai sektor mulai pertanian, nelayan, maupun pariwisata.
“Tapi tak ada BLK yang dari provinsi Sumatera Utara. Minimal tambah lah satu. Jangan satu, fasilitas di dalamnya pun tak diperbaiki,” kata Bobby.
Merespons itu, Edy merespons santai dan menyebut Bobby tidak membaca data. Menurut dia, BLK di Sumut saat ini total berjumlah 17, walaupun itu belum memenuhi kebutuhan setiap industri.
Namun, Edy mengaku memaklumi Bobby karena saat ini masih menjadi wali kota sehingga tak memiliki data komprehensif. “Mohon ini dipahami, kalau hanya bicara-bicara ya saya maklum. Kan wali kota. Jadi ya baru tahu. Itu harus benar-benar berbicara gunakan, sehingga rakyat mendengar,” kata Edy.
Sementara, Bobby mengklarifikasi data yang disampaikan Edy. Menurut dia, di Medan saat ini belum ada BLK, yang ada hanya Balai Besar. Itu pun milik kementerian, bukan milik provinsi.
Bobby pun memandang agar Edy merinci jumlah 17 BLK yang dimiliki provinsi saat ini. Jika tidak semuanya, dia meminta minimal tiga untuk Edy menyebutkan. “Tolong bisa bedakan lah, BLK mana, balai besar mana. Itu mungkin bisa lebih. Emang cuma wali kota, tapi bisa membedakan mana BLK mana balai besar,” katanya.
“Setahu kami memang BLK baru ada di Siantar. Kalau boleh 17 tadi disebutin. Minimal 3 lagi yang ada, 17 tadi. Tapi di Medan bukan ya Pak. Itu balai besar,” imbuh Bobby.