Oleh: Rismayana (Aktivis Muslimah)
Sejak operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Palestina terus-menerus menghadapi serangan bertubi-tubi dari Zionis Israel. Serangan tersebut telah menewaskan banyak korban, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Pada awal tahun 2025, Zionis Israel kembali melancarkan serangan di wilayah Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 200 warga Gaza. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan ini dipicu oleh kabar pertemuan antara kelompok Hamas dan pemerintah Zionis Israel di Qatar untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dan pertukaran tawanan perang (kumparan.news, 01/01/2025).
Hingga kini, meskipun banyak korban telah berjatuhan, para penguasa negara-negara tetangga, termasuk negara-negara muslim di Timur Tengah, tidak menunjukkan upaya nyata untuk membantu perjuangan rakyat Palestina melawan pendudukan Zionis Israel. Solusi yang ditawarkan dunia internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sering kali hanya berupa dialog, mediasi, atau kecaman, tanpa tindakan nyata.
Mediasi dan dialog yang terus dilakukan dari tahun ke tahun justru menjadi strategi barat untuk memperkuat keberadaan entitas Zionis. Palestina sedikit demi sedikit kehilangan wilayahnya. Sebagai contoh, pada tahun 2018, Tel Aviv diklaim sebagai ibu kota Israel, dan Israel semakin diakui sebagai negara yang berdiri di atas tanah rampasan Palestina.
Penyelesaian Tuntas untuk Palestina
Satu-satunya solusi untuk membebaskan rakyat Palestina adalah melalui jihad melawan Zionis dan dengan mendirikan Daulah Khilafah. Umat Islam harus bersatu dan menyerukan kepada para penguasa muslim untuk menggerakkan pasukan berjihad. Dengan kesadaran dan persatuan umat di bawah satu kepemimpinan berdasarkan manhaj dakwah Rasulullah saw., perjuangan ini dapat terwujud.
Hanya dengan Daulah Khilafah, perlindungan hakiki atas tanah Palestina dan kaum muslim dapat terjamin. Sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Sultan Abdul Hamid II (Khilafah Utsmani), “Jika Kekhilafahan Islam ini hancur pada suatu hari, mereka dapat mengambil Palestina tanpa biaya. Akan tetapi, selagi aku masih hidup, aku rela sebilah pedang merobek tubuhku daripada melihat bumi Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Kekhilafahan Islam.”
Mendirikan kembali Khilafah adalah kabar gembira dari Rasulullah saw., Allah Swt. juga menjanjikan kemenangan kepada umat yang taat kepada-Nya, “Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau (Muhammad) beberapa orang rasul kepada kaumnya. Mereka datang kepada kaumnya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup). Lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa. Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” (TQS. Ar-Rum [30]: 47).
Wallahu’alam bishawab.
Penulis: Rismayana (Aktivis Muslimah)