DAERAH  

Pasca Jenguk Korban Kecelakaan Kerja PT Agro, Sekjen PRABU Peduli K3 Sumut Desak Pertanggungjawaban

64492ffc 7919 4288 ba59 e5fc0d5a9de1

FORUM MEDAN | Keprihatinan mendalam disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Buruh Peduli Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sumatera Utara, Putra, usai menjenguk tiga korban kecelakaan kerja di Rumah Sakit yang merupakan pekerja di wilayah operasional PT Agro Jaya Perdana, Jalan KL Yos Sudarso, Kota Medan.

Didampingi Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (F. SP KEP) SPSI AGN Kota Medan, Ibrahim, Putra menyatakan akan segera melakukan audiensi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara untuk mempertanyakan peran dan tanggung jawab lembaga tersebut dalam mencegah dan menindaklanjuti insiden kecelakaan kerja.

“Kami akan mempertanyakan langkah konkret dari Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut atas kejadian ini. Perlindungan terhadap pekerja seharusnya menjadi prioritas utama,” tegas Putra, Jumat (8/8).

Putra, yang juga merupakan Panglima Koordinator Wilayah (PANGKORWIL) Brigade SPSI AGN Sumatera Utara serta kader Nahdlatul Ulama, menjelaskan bahwa korban dalam kecelakaan tersebut berjumlah tiga orang—Wahyu Sam Fajar, Valentina, dan Husin—yang bekerja melalui biro tenaga kerja PT Sirs sebagai karyawan kontrak di PT Agro Jaya Perdana.

Ketiga korban saat ini masih dalam perawatan medis di rumah sakit akibat kecelakaan kerja yang dialami di lokasi industri perusahaan.

Dalam keterangannya, Putra meminta pihak manajemen PT Agro dan biro penyalur tenaga kerja PT Sirs agar tidak lepas tangan. Ia menegaskan bahwa kedua pihak harus bertanggung jawab penuh atas pemulihan dan pemenuhan hak-hak korban hingga mereka pulih total dan dapat kembali beraktivitas.

“Jangan biarkan korban dan keluarganya menanggung sendiri. Perusahaan harus hadir secara penuh dan manusiawi dalam menangani insiden seperti ini,” ujar Putra.

Selain menuntut pertanggungjawaban dari pihak terkait, Putra juga menegaskan bahwa pihaknya, melalui PRABU Peduli K3 Sumut, siap mengawal kasus ini hingga tuntas dan akan menempuh jalur hukum bila diperlukan.

“Kita tidak akan diam. Kami akan membawa persoalan ini ke aparat penegak hukum agar menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa keselamatan kerja bukanlah urusan sepele,” tegasnya.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja di sektor industri yang kerap terjadi akibat lemahnya pengawasan dan penerapan prosedur K3. PRABU Peduli K3 Sumut berharap kejadian ini dapat menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem perekrutan tenaga kerja kontrak serta pelaksanaan standar keselamatan kerja di lapangan.

Mereka juga menyerukan agar pemerintah daerah, terutama Dinas Tenaga Kerja, lebih aktif dalam memastikan perusahaan dan pihak ketiga menjalankan tanggung jawab sosial dan hukum terhadap para pekerja. (re)