FORUM MEDAN | Di antara deru kendaraan dan hiruk pikuk aktivitas bongkar muat barang di Kelurahan Gang Buntu, Medan Timur, ada semangat baru yang lahir. Bukan sekadar pergantian kepengurusan, tapi tekad kolektif untuk membawa harkat buruh ke arah yang lebih sejahtera dan bermartabat.
Adalah Syabrisam, sosok yang kini resmi menakhodai Pimpinan Unit Kerja (PUK) Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (F.SPTI-K.SPSI) Gang Buntu untuk periode 2025–2028. Ia tak hanya membawa nama besar serikat pekerja, tapi juga membawa harapan ratusan buruh bongkar muat yang menggantungkan hidup di pergudangan sekitar Medan Timur.
Pengukuhan kepengurusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Nomor KEP-139/ORG/DPC-F.SPTI-K.SPSI/KM/X/2025, yang ditandatangani 1 Oktober 2025. Dalam SK itu, wilayah kerja PUK Gang Buntu meliputi seluruh aktivitas bongkar muat di kawasan kelurahan tersebut—kecuali perusahaan yang sudah memiliki unit serikat sendiri.
Namun, bagi Syabrisam, jabatan ini bukan soal struktur atau kekuasaan. “Ini tentang memperjuangkan hak dan kesejahteraan teman-teman di lapangan. Tentang bagaimana buruh tak lagi dipandang sebelah mata,” ujarnya dengan mata berbinar, seusai pengukuhan di hadapan pengurus DPC F.SPTI-K.SPSI Kota Medan.
Gang Buntu bukan sekadar nama tempat. Bagi banyak buruh di kawasan ini, lorong sempit itu adalah pintu rezeki. Di sinilah mereka berkumpul setiap pagi, menunggu panggilan kerja dari perusahaan angkutan atau gudang barang. Ada yang sudah berpuluh tahun mengais nafkah di jalan ini, ada pula generasi muda yang baru belajar meniti kerasnya dunia kerja manual.
Kini, dengan kepengurusan baru yang dipimpin Syabrisam, semangat kebersamaan itu terasa lebih kuat. Bersama jajaran pengurus—dari Hartono (Wakil Ketua I) hingga Vivioly Fiami AR (Wakil Bendahara)—ia berkomitmen membangun sinergi antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah.
“Kami ingin buruh punya posisi tawar yang adil. Tapi itu tidak bisa dengan konflik, melainkan lewat dialog, kerja sama, dan tanggung jawab,” kata Roni Paslah Tanjung, sekretaris yang dikenal ramah di kalangan anggota.
Bagi anggota F.SPTI-K.SPSI Gang Buntu, serikat bukan hanya tempat mengadu soal upah atau jam kerja. Ini adalah rumah kedua, tempat mereka saling menopang ketika kesulitan datang. Dalam setiap pertemuan sederhana di warung kopi, ide dan aspirasi sering muncul spontan: mulai dari keselamatan kerja hingga perlindungan sosial.
“Kadang orang lihat kami cuma kuli angkut. Tapi di balik keringat ini, ada keluarga yang menunggu di rumah. Serikat ini jadi tempat kami belajar, tumbuh, dan punya suara,” ujar Wawan Kurniawan, Wakil Ketua II yang sudah 15 tahun bekerja di sektor bongkar muat.
F.SPTI-K.SPSI, sebagai bagian dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K.SPSI), memiliki mandat besar: memperjuangkan hak pekerja. Namun di tingkat lokal seperti Gang Buntu, perjuangan itu terasa lebih dekat—lebih manusiawi.
DPC F.SPTI-K.SPSI Kota Medan pun berharap kepengurusan baru ini bisa menjadi teladan dalam membina hubungan harmonis dengan pengusaha dan pemerintah setempat. Sebab, kesejahteraan buruh hanya bisa tumbuh jika ada rasa saling percaya di antara semua pihak.
Dan di tengah lorong Gang Buntu, semangat itu mulai tumbuh kembali. Dari tangan-tangan yang sehari-hari menggenggam karung, lahir tekad untuk meraih masa depan yang lebih layak.
“Kami bukan mencari kemewahan,” tutur Syabrisam pelan. “Kami hanya ingin kerja keras kami dihargai, dan anak-anak kami punya hidup yang lebih baik dari kami.”
Sebuah cita-cita sederhana, tapi begitu manusiawi. Dari Gang Buntu—lorong kecil di jantung Medan Timur—gelora perjuangan buruh itu terus menyala, membawa harapan bahwa setiap keringat yang menetes, adalah langkah menuju perubahan besar.
Susunan Pengurus PUK F.SPTI-K.SPSI Gang Buntu 2025–2028
Penasehat : Muhammad Iso
Ketua : Syabrisam
Wakil Ketua I : Hartono
Wakil Ketua II : Wawan Kurniawan
Sekretaris : Roni Paslah Tanjung
Wakil Sekretaris : Novia Srikandi Br. Ginting
Bendahara : Muliati Purnama Br. Ginting
Wakil Bendahara : Vivioly Fiami AR
(Rel/$-uang)