FORUM TAPUT | Suasana di Aula Martua Kantor Bupati Tapanuli Utara, Kamis (2/10/2025), terasa berbeda. Sejak pagi, puluhan peserta tampak bersemangat mengikuti tahapan seleksi calon Direksi dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Tapanuli Utara. Dari 24 peserta yang hadir, satu nama yang kian banyak diperbincangkan publik adalah Bangkit Parulian Silaban, S.E., M.Si.
Tahapan seleksi yang digelar selama dua hari ini meliputi ujian psikotes, ujian tertulis, hingga penulisan dan presentasi makalah. Tim seleksi dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara, dengan anggota antara lain Chandra Situmeang, Waringin Hutabarat, Masril Tua Rambe, serta psikolog RR. Sasmaya Hati sebagai asesor.
Menurut Fajar M. Gultom, perwakilan Tim Penjaringan, proses seleksi masih berlangsung. “Kita menunggu hasil akhir dari seluruh tahapan untuk menentukan siapa yang akan lolos ke tahap berikutnya hingga keputusan final,” ujarnya.
Nama Bangkit P. Silaban memang bukan sosok baru di Tapanuli Utara. Lulusan Magister Sains ini dikenal memiliki latar belakang profesional dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Sejak awal September, dukungan terhadap dirinya terus mengalir dari berbagai kalangan — mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, hingga pelaku UMKM lokal.
“Bangkit dianggap punya visi yang jelas tentang bagaimana BUMD bisa menjadi motor ekonomi daerah, bukan sekadar lembaga formal,” kata Riko Tobing, warga Tarutung, saat ditemui di sela kegiatan.
Dukungan publik yang menguat dianggap mencerminkan kerinduan masyarakat akan figur profesional yang mampu membawa BUMD Taput lebih maju dan transparan. “Direksi dan komisaris nanti jangan hanya pintar, tapi juga harus punya integritas dan empati pada rakyat,” lanjut Riko.
BUMD Kabupaten Tapanuli Utara, termasuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Mual Na Tio, selama ini diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal — terutama dalam bidang air bersih, energi, dan pelayanan publik. Namun, tantangan efisiensi, transparansi, serta profesionalitas masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Melalui proses seleksi terbuka yang kini berjalan, publik berharap muncul sosok-sosok baru yang mampu membawa perubahan nyata. “Kredibilitas dan kompetensi peserta adalah aspek penting dalam seleksi kali ini,” harap Riko.
Bangkit Silaban sendiri enggan berkomentar banyak terkait dukungan yang terus mengalir. Ia hanya menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi bagi kemajuan Taput jika dipercaya masyarakat dan pemerintah daerah. “Bagi saya, BUMD harus kembali ke roh dasarnya: melayani masyarakat dan menjadi lokomotif ekonomi daerah,” ujarnya singkat.
Seleksi calon Direksi dan Dewan Pengawas BUMD Taput kali ini diharapkan menjadi momentum perubahan dalam tata kelola perusahaan daerah. Transparansi proses, integritas peserta, serta keberanian memilih figur yang berkompeten menjadi kunci utama.
Bagi masyarakat Taput, harapan itu kini bersemayam pada nama-nama yang sedang berjuang dalam ruang seleksi—dan salah satunya, Bangkit P. Silaban, menjadi simbol dari keinginan akan perubahan: dari BUMD yang pasif menjadi BUMD yang berdampak. (harapansagala)