وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَ رْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur [24]: 55).
Beberapa waktu lalu puluhan pria berambut cepak rusak lima rumah di Bagan Deli Belawan. Polres Pelabuhan Belawan bersama Polsek Belawan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terhadap 5 rumah warga yang dirusak di Lorong Sawita, Lingkungan XIV, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Parahnya lagi ada rumah warga yang rata dengan tanah akibat dari diobrak-abrik, sehingga warga dilanda ketakutan, karena beberapa kali mendengar suara senjata api yang diletuskan oleh pria berambut cepak.
Irna yang merupakan salah seorang rumah warga yang dirusak mengatakan terdapat puluhan orang berambut cepak dan berbadan tegap melakukan perusakan rumah. Mereka datang menggunakan enam unit mobil dan yang lainnya menggunakan satu unit kapal boat. Puluhan pria berambut cepak itu datang dengan membawa senjata laras panjang dan empat pistol, kemudian tidak lama terdengar suara tembakan enam kali.
Setelah puluhan pria berambut cepak dan berbadan tegap itu pergi, warga segera mendatangi Polres Pelabuhan Belawan untuk melaporkan kejadian tersebut. Sebagian warga diarahkan membuat pengaduan ke Pos Polisi Militer di Belawan. Sementara itu, Nurhayani yang merupakan salah satu warga yang rumahnya dirusak, menyebutkan dirinya sempat dibekap tiga orang pria karena berusaha mengambil gambar para pelaku. Setelah menghancurkan rumah warga, mereka cepat pergi dan masuk ke dalam mobil, tetapi warga sempat melawan dengan melempari mobil mereka, hingga beberapa kaca mobil mereka pecah (medanbisnisdaily.com 05/08/2023).
Mirisnya melihat kondisi umat hari, ini alih-alih hidup dengan tenang malah jauh dari rasa aman. Rumahnya di rusak, tetapi sayang sampai sekarang ini aparat penegak hukum belum mampu mengusut tuntas kasusnya. Memang bukan rahasia lagi jika daerah Medan Belawan sering sekali menjadi sasaran dari tindak kejahatan. Kendatipun demikian, tindakan yang dilakukan polisi juga tampaknya tidaklah serius, sebab sudah terlalu banyak dan bahkan sering tindak kejahatan yang terjadi di sana.
Kejahatan yang sering terjadi di Belawan di antaranya yaitu, aksi tawuran, kriminalitas, narkoba, perjudian dan lain sebagainya. Suburnya berbagai tindak kejahatan ini dalam waktu yang lama menimbulkan spekulasi bahwa adanya mafia “legal” yang dapat memberikan perlindungan pada para pelaku kejahatan. Tindak kejahatan pun seakan sudah dinormalisasi, sehingga hal ini menjadi sesuatu yang wajar saja terjadi di daerah ini.
Dari sini benarlah jika hidup di dalam sistem kapitalisme-sekuler sangat amat rentan dengan yang namanya tindak kejahatan. Sebenarnya warga teramat ketakutan, tetapi sayangnya selevel negara pun tidak mampu memberikan rasa aman. Inilah fakta bobrok yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita hari ini. Seharusnya negara menjadi garda terdepan dalam menjamin rasa aman warganya, tetapi mau bagaimana lagi, nyatanya berbagai tindak kejahatan yang terjadi sampai detik ini masih belum mendapat sanksi tegas dan efek jera bagi pelaku, karena inilah berbagai tindak kejahatan tumbuh subur disistem saat ini.
Sementara itu, di dalam sistem Islam keamanan menjadi sesuatu kebutuhan pokok yang wajib dijamin oleh negara. Bertaruh nyawa pun akan dilakukan oleh seorang khalifah untuk melindungi rakyatnya karena sikap takwa kepada Allah selalu mengingatkannya kepada hisab di akhirat kelak, sehingga ia takut melalaikan tugasnya untuk melindungi rakyatnya. Bukan itu saja, di dalam sistem Islam, negara akan memberikan sanksi tegas pada pelaku kejahatan sehingga menimbulkan efek jera dan tindak kejahatan tidak akan tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat.
Untuk itu, benarlah bahwa penerapan Islam secara kafah dalam kehidupan merupakan kebutuhan mendesak yang harus disegerakan, agar umat ini hidup dalam rasa aman dan jauh dari ketakutan.
Wallahualam bissawab.
Penulis Sari Ramadani, S.Pd (Aktivis Muslimah)