OPINI  

Bus Listrik Mogok, Apakah Keberadaannya Urgen?

dsc02924 copy

Dikabarkan baru launching dua hari, bus listrik Medan mogok di depan RS Siti Hajar (Tribun-Medan.com, 6/1/2024). Masyarakat disuruh untuk tidak berpikir negatif tentang mogoknya bus listrik baru ini, karena ini hanya kesalahan teknis dan masyarakat bisa menilai bahwa keberadaan bus listrik ini tidak sejalan dengan wajah kesejahteraan masyarakat Medan. Akses pengisian daya listrik saja belum memadai di Kota Medan ini. Belum lagi infrastruktur yang tidak merata dan masih banyak yang harus diperbaiki, sehingga wajar akhirnya masyarakat antipati terhadap keberadaan bus listrik ini.

Masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh pemerintahan Kota Medan, sehingga bus listrik bukanlah dianggap sesuatu yang urgen yang mesti didahului. Jalanan berlubang, banjir, penggalian tanah yang tidak bertanggung jawab hingga menyebabkan tergenangnya air kotor di Belawan yang menyebabkan berbagai penyakit, belum lagi permasalahan pasang ROB, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang harus diperhatikan.

Masyarakat menilai malah pemerintah kota Medan mubazir karena keberadaan bus Medan bukanlah sesuatu yang urgen. Masyarakat tidak membutuhkan polesan wajah kota Medan yang dianggap maju dan modern, tetapi kenyataannya banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan dan menjadi perhatian penting Pemko Medan. Lihat saja Medan Zoo yang hari ini Keberadaannya memilukan. Gaji para karyawannya banyak yang belum dibayarkan. Hewan di Medan Zoo dalam kondisi sekarat. Seharusnya pemerintah tidak boleh abai dalam hal ini.

Belum lagi kasus kemiskinan yang semakin meningkat. Susahnya mencari lapangan pekerjaan. Lapak perjudian dan narkoba setiap sudut Kota Medan hingga hari ini belum mampu diberantas. Tindakan kriminal yang makin memperparah wajah Kota Medan. Ini semua yang harusnya diperhatikan dan ditindaklanjuti karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat, termasuk keamanan.

Memang sistem kapitalisme lebih mementingkan polesan wajah yang seolah dianggap mulus dan tanpa masalah. Mengejar era kemajuan teknologi. Tidak masalah sebenarnya kita mengejar kecanggihan teknologi yang mutakhir, hanya saja juga harus bisa menyelesaikan permasalahan mendasar masyarakat. Jangan hanya polesan wajah saja, padahal banyak kerusakan di dalamnya.

Warga sudah gerah hidup dalam keterhimpitan ekonomi. Kriminalitas yang semakin merajai. Ketidakmerataan infrastruktur, dan banyak masalah lainnya. Namun, beginilah sistem kapitalisme yang tidak memedulikan kesejahteraan masyarakat. Kehidupan kota dipoles agar terlihat bagus dan canggih sehingga mengundang para investor untuk menginvestasikan dananya di kota Medan.

Nyatanya, investasi itu tidak berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat, malah menjadi ketimpangan sosial. Yang merasakan bus listrik ini hanyalah orang-orang yang mampu saja dan itu pun seputar kota saja. Bagaimana masyarakat pinggirannya? Untuk makan saja sudah susah, konon lagi ia mau ke kota dengan harga tarif kendaraan umum yang lumayan mahal bagi orang -orang miskin pinggiran Kota Medan.

Dalam Islam, polesan wajah kota tidaklah hal yang utama yang menjadi kebutuhan primer masyarakat seperti sandang, pangan, papan, dan keamanan memang harus diselesaikan. Tidak boleh ada pengabaian sedikit pun dalam hal ini. Jadi, yang menjadi fokus pertama dalam proyek pemerintah di dalam Islam adalah mengentaskan kemiskinan, mendirikan fasilitas pendidikan, dan kesehatan yang cukup dan memadai dan semua ini diberikan kepada masyarakat secara gratis.

Penyediaan rumah layak huni untuk masyarakatnya. Menuntaskan kriminalitas dengan menghukum berat para pelakunya. Sehingga menciptakan kehidupan yang aman dan nyaman. Setelah kebutuhan primer masyarakatnya terpenuhi, barulah pembangunan kota secara merata dan tidak diskriminasi. Dibangun infrastruktur jalan yang memadai berikut juga fasilitas kendaraan umumnya dan pemerintahan dalam Islam wajib memperhatikan kondisi lingkungan yang sehat sembari melakukan pembangunan-pembangunannya.

Sehingga pembangunan dalam Islam tepat sasaran. Tidak ada kesenjangan ekonomi. Semua dapat merasakan dampak dari pembangunan setelah terpenuhinya kebutuhan dasar setiap individu warga negara. Hal ini hanya bisa diterapkan jika sistem yang di anut negeri ini adalah sistem Islam. Sistem Islam ini bisa terlaksana secara sempurna hanya dalam negara Khilafah. Khilafah akan mengayomi seluruh warga negaranya tanpa pilih kasih. Sistem yang sempurna untuk seluruh manusia dan sekalian alam. Sistem yang membangun tanpa merusak. Karena sistem ini datang langsung dari Sang Pencipta manusia.

Wallahualam bissawab.

Penulis: Endah Sefria, SE (Pemerhati Ekonomi)