Aktivis 98 Sebut Mahasiswa Berbalik Geruduk Kantor Elit Parpol Penyebar Berita Hoax

IMG 20240131 WA0487

FORUM MEDAN | Aktivis 98 Muhammad Ikhyar Velayati menduga berita hoax yang viral di berbagai media sosial tentang rencana aksi geruduk Istana dengan tuntutan menurunkan Presiden Jokowi pada 1 Februari oleh berbagai organ extra dan intra kampus di lakukan oleh elit Parpol yang takut capresnya tidak bisa memenangi kontestasi pilpres lewat cara demokratis yang konstitusional.

Menurut Ikhyar para elit politik tersebut mencoba memprovokasi mahasiswa agar bergerak dengan tujuan terjadi instabilitas yang bisa mendelegitimasi proses dan hasil pemilu nantinya.

Ikhyar menilai berita hoax tersebut justru akan memancing kemarahan dan reaksi balik mahasiswa dengan menyeruduk balik Kantor elit Partai yang di duga menyebarkan berita tersebut.

“Saya menduga berita hoax ini di buat dan di sebar elit Parpol yang takut capresnya kalah dalam pilpres 2024, saya malah khawatir mahasiswa marah karena di catut namanya dan berbalik menggeruduk Kantor elit parpol pembuat berita hoax tersebut,” kata Ikhyar Di Medan, Rabu (31/1/2024)

Sebelumnya beredar berita yang viral di media sosial, poster digital berisi rencana aksi demonstrasi bertajuk ‘Geruduk Istana’ dengan tuntutan menurunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada aksi 1 Februari nanti, pengumuman tersebut beredar pada Selasa (30/1/2024)

Beberapa nama dan logo organ extra dan intra kampus di cantumkan dalam poster digital tersebut seperti HMI, PMII, GMKI, GMNI, PMKRI, KAMMI, IMM, BEM UI, BEM UGM, BEM ITB, dan lain-lain. Tercantum pula narahubung orang bernama Aan serta Ketua BEM UI nonaktif Melki Sedek Huang.

Mengutip dari detik.com setelah di konfirmasi nama dan organ mahasiswa yang tercantum dalam media digital tersebut, mereka merasa namanya di catut dan mengatakan tidak pernah ada agenda kegiatan aksi di istana seperti yang tersebar viral di media sosial.

“Itu hoax. Pencatutan itu,” kata Gielbran, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM).

Berita itu juga di bantah Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Arjuna Putra Aldino, “Nggak ada rencana itu. Nggak ada komunikasi ke kita,” kata Arjuna.

Kordinator forum aktivis 98 ini mengatakan mendengar dari beberapa tokoh kampus yang ada di berbagai kota akan mengambil langkah hukum dan langkah politik terkait berita hoax yang telah mencemarkan nama baik mahasiswa.

“Saya mendengar beberapa tokoh mahasiswa di berbagai kampus besar akan mengambil langkah hukum dan politik, langkah hukumnya mereka akan mendesak pihak aparat untuk mengusut tuntas penyebar berita beserta jaringannya,” ungkap ikhyar

Kemudian Ikhyar menambahkan, “langkah politiknya para tokoh dan organ kampus tersebut akan kampanye ke masyarakat jangan memilih partai penyebar hoax,” jelasnya. (rel)