FORUM ACEH UTARA | Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPM-PPKB), Kabupaten Aceh Utara, Fuad Mukhtar, S.Sos., M.S.M, melalui, Kabid Dalduk, KB dan KS, Muhammad Azhar, mengungkapkan komitmennya untuk menekan angka stunting di tahun ini.
“Diperkirakan pada akhir tahun 2024, prevelensi angka Stunting di Aceh Utara turun lagi, diprediksi tinggal antara 22 hingga 21%,” ujarnya.
Aceh Utara, yang menjadi kabupaten dengan prevalensi balita stunting tertinggi kedua di propinsi Aceh pada tahun 2022, menghadapi tantangan serius dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anaknya.
Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Aceh Utara mencapai 38.8% pada tahun 2021, melebihi ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20%. Namun, terdapat tanda positif pada akhir tahun 2022, dengan penurunan menjadi 38,03%.
“Di Tahun 2021, Stunting di Aceh Utara nomor dua di Aceh setelah Subulussalam, persen cakupannya sebesar 38.8%. Tahun 2022 akhir turun sedikit menjadi 38,03%. Untuk tahun 2023 belum diumumkan,” ujarnya.