FORUM MEDAN | Ketua Umum Relawan Persatuan Nasional (RPN) Ikhyar Velayati mengatakan aksi teror yang di lakukan oleh orang tak di kenal terhadap media tempo dan lembaga Kontras terkait isu penolakan RUU TNI lebay serta mencurigakan
“Polemik RUU TNI ini sebenarnya isu elit dan tidak berpengaruh ke rakyat , saat ini rakyat justru sedang menikmati dan menunggu realisasi program MBG, pembangunan 3 juta rumah dan sekolah untuk rakyat miskin, lalu tiba tiba merebak isu bahaya Dwifungsi ABRI secara sistimatis. Massif, terstruktur, kemudian kantor Tempo dan kontras di teror seakan melegitimasi bahwa ada bahaya Dwifungsi ABRI, strateginya lebay dan mencurigakan,” ungkap Ikhyar di Medan, Senin (24/3/2025)
Menurut aktivis 98 ini, penolakan RUU TNI sebenarnya hanya isu antara untuk mendelegitimasi pemerintahan Prabowo-Gibran
“Menurut saya RUU TNI hanya isu antara, target sebenarnya untuk mendelegitimasi pemerintahan Prabowo yang pro rakyat,” jelasnya
Ikhyar menambahkan sejak Prabowo menjadi Presiden, banyak kebijakan ekonomi-Politik yang merugikan negara kapitalis maju dan para mafia asing yang selama ini di untungkan dengan kebijakan yang pro asing
” Kebijakan Prabowo yang membuat para kapitalis asing beserta anteknya kebakaran jenggot, misalnya bergabungnya Indonesia ke BRICS, hilirisasi di berbagai sektor, penangkapan para koruptor, membongkar mafia migas, kebijakan pro rakyat ini tentu saja membuat asing dan para mafia migas ketar ketir dan banyak kehilangan keuntungan
Sebelumnya di beritakan terjadi rangkaian teror yang ditujukan kepada kantor Kontras, juga pengiriman paket kepala babi dan bangkai tikus yang ditujukan kepada kantor media Tempo.
Berbagai kalangan mengecam aksi teror tersebut, dan menilai hal tersebut merupakan cermin terancamnya kebebasan pers dan kemerdekaan berpendapat serta mendesak otoritas negara, termasuk aparat, segera menginvestigasi teror ke kantor Tempo yang sudah terjadi dua kali dalam beberapa hari belakangan ini. (re)