FORUM ACEH UTARA | Sehubungan dengan pemberitaan di sebuah media online terkait adanya kutipan liar (Pungli) yang dituding dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara, Jamaluddin MPd terhadap dana DAK sebesar 10 persen, dinilai tidak berdasar. Munculnya berita tersebut diduga dipicu adanya kaitan dengan pertarungan jabatan Kadis Pendidikan yang kini dijabat oleh Jamaluddin.
Sebuah sumber yang berhasil direkam wartawan menyebutkan, adanya konfirasi dan skenario tersebut diduga dibentuk oleh oknum yang ingin kembali ke jabatan Kadis PK Aceh Utara, sehingga kelompok oknum tersebut melakukan pembusukan dengan memanfaatkan sebuah media online luar daerah untuk menyebarkan informasi bohong yang berujung fitnah.
Sangat disayangkan, sikap media online tersebut yang membuat berita opini tanpa konfirmasi dan tanpa menguji kebenaran sebuah informasi sebelum ditayang jadi berita sebagaimana yang di atur dalam kode etik jurnalistik, sehingga publik dapat menilai sejauh mana kredibilitas media tersebut.
Menanggapi pemberitaan tersebut, Ketua MKKS SMP se-Aceh Utara, Sulaiman membantah keras apa yang diberitakan oleh media online tersebut. Menurutnya, apa yang diberitakan oleh media online itu semuanya fitnah dan bertujuan tendensius untuk mengganjal Jamaluddin sebagai kepala Dinas Pendidikan.
“Jamaluddin di mata kami para guru-guru di Aceh Utara merupakan orang penting yang sudah membangun dunia pendidikan. Dia juga punya kapasitas dan wibawa sebagai seorang pejabat yang telah memajukan pendidikan Aceh Utara, sehingga dalam proses Jobvit yang dilakukan Pemda Aceh Utara baru baru ini, banyak pihak yang iri dengan keberhasilan yang dicapai dunia pendidikan,” kata Sulaiman.
“Apa yang dipublikasikan oleh media itu semuanya fitnah tanpa ada dasar, karena selama ini kami tahu persis tidak pernah ada pengutipan apapun” tambah Sulaiman.
Sementara itu, Koordinator K3S Sekolah Dasar (SD)-Se-Aceh Utara, Muhammad Yahya dalam keterangannya kepada wartawan menyebutkan, skenario pembusukan yang dilakukan oleh oknum oknum yang ingin membunuh karekter Kadis Pendidikan Jamaluddin, tidak semestinya terjadi. Konon lagi diduga melibatkan mantan pejabat di Dinas Pendidikan dan beberapa oknum guru yang diduga mantan ketua K3S.
Disebutkan Yahya, tudingan kepada Kadis Jamaluddin yang tidak mendasar itu juga dikaitkan dengan kutipan uang 2 juta untuk sekolah kecil, 2,5 juta sekolah besar dan semua tudingan itu tidak benar, karena kami tidak pernah merasa dikutip apapun oleh Dinas. ”Saya sebagai koordinator K3S merasa tidak pernah dikutip apapun oleh dinas. Siapa yang kutip dan siapa yang memberikan, buktikan dengan data, jangan asal menyebarkan fitnah dan berita bohong,” kata M Yahya dengan nada tinggi.