Tim Relawan Wong Berani Ridha-Rani Minta Pilkada Jadi Politik Riang Bukan Kebencian

c1b5c85a 87b4 49d1 bae1 4b8cdd063ceb

FORUM MEDAN | Ketua tim relawan Wong Berani, Wong Chun Sen, meminta warga Medan agar dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 Nopember 2024 mendatang, dapat dijadikan sebagai politik riang dan bukan kebencian.

Demikian ditirukan Sekjend Tim Relawan Wong BERANI untuk Paslon No 2 Ridha-Rani yaitu, Zainuddin Lubis kepada wartawan di Medan, Selasa (12/11/2024).

Dikatakan, sudah tidak zamannya lagi saat berlangsung pesta demokrasi ada yang bermain curang. Sebab soal kalah menang, itu hal biasa dalam sebuah pemilihan.

“Saya tidak setuju dengan adanya pengrusakan Alat Peraga Kampanye (APK) khususnya untuk Pasangan Calon (Paslon) No.2 Prof Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani. Sebab hal itu sudah termasuk tindak pidana Pemilu yang diatur dalam UU nomor 7 tahun 2017 dimana pelakunya dapat dikenai sanksi penjara paling lama 2 tahun serta denda paling banyak Rp 24 juta,” katanya serius.

Menurut Zainuddin selaku tim relawan Wong Berani, pelaku harus diberi hukuman berat agar menjadi efek jera kepada siapa saja yang merusak alat peraga kampanye baik untuk Paslon No. 1, 2 bahkan 3.

“Sebab kami selaku tim relawan Wong Berani utk Ridha-Rani jauh-jauh hari sudah diinstruksikan oleh Ketua agar menjalankan pola sportif,” ucapnya lagi.

Dengan kejadian ini tambah Zainuddin, sudah pasti para pendukung Paslon No.2 marah besar. Untuk itu diminta pihak Badan Pengawas Pemilihan Pemilu (Bawaslu) kota Medan serta pihak kepolisian diminta lebih sigap dalam menangani satu masalah terkhusus menyangkut pemilihan umum.

Apalagi tim kuasa hukum Wong BERANI untuk Ridha-Rani sudah melaporkan insiden pengrusakan APK Paslon 02 ke Bawaslu yang diketuai Gerald P Siahaan SE, MM, SH, MH dan didampingi Rion Arios SH, MH serta Ketua Ketua Tim Hukum Wong BERANI Rico Goncalwes Sirait SH,MH, CPM,CRA dan jajaran pengurus lainnya.

“Jelas kedatangan mereka tak lain ingin mengadukan tindakan perusakan Alat Peraga Kampanye (APK) milik paslon 02 di sejumlah titik 21 kecamatan di kota Medan. Jadi sejak 9 November sampai hari ini ratusan APK Rdha dan Rani mengalami kerusakan dan juga hilang,” ujar Zainuddin tegas.

Menururnya lagi, prihatin atas pengrusakan APK Paslon No.2, bukan sekedar untuk memenangkan Prof Ridha Abdul Rani, tapi lebih dari itu kita ingin Pilkada ini menghasilkan walikota yang memang benar-benar dapat memperbaiki kerusakan di kota Medan menyambung seperti apa yang dikatakan Rion Arios SH.

Menurutnya lagi, aksi perusakan APK membuktikan bahwa pelaku adalah bibit yang dapat merusak kota Medan.

“Sekali lagi saya berharap Bawaslu ini nanti juga akan bekerja sama dengan Gakkumdu yang terdiri pihak kepolisian dan kejaksaan untuk mengusut lebih serius lagi, karena kerusakan-kerusakan terjadi di daerah perkotaan yang banyak cctv di sana. Mungkin Gakkumdu bisa bekerja sama dengan Pemko Medan dan dinas perhubungan untuk melihat rekamannya,” sebut Rion.

Dalam kesempatan itu juga dirinya menyampaikannya kepada masyarakat pendukung Prof Ridha dan Abdul Rani untuk tidak terprovokasi agar semua warga merasa aman. (kesuma)