Destinasi Pelaruga sungguh menakjubkan. Bukan hanya indah, tapi juga menawan. Air terjun di tengah belantara dihiasi sebuah kolam abadi, menambah panorama Pelaruga sebagai lokasi wisata jungle tracking. Bak alam Khayangan!
Pelaruga Jungle Tracking berada di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat. Jaraknya berkisar 50 km dari Kota Medan. Dari Binjai hanya sekitar 28 km. Lokasi wisata itu kini menjadi primadona di Sumatera Utara.
Penemu area wisata tersebut adalah Dudu Sembiring. Dudu merupakan pengusaha perkebunan karet yang tergabung dalam komunitas pemandu alam Pelaruga. Sedangkan nama jungle tracking disesuaikan dengan tekstur alamnya yang cenderung menantang adrenalin. Itulah sebabnya kawasan wisata itu diberi nama Pelaruga Jungle Tracking.
Pesona Pelaruga Jungle Tracking tidak kalah menarik dengan panorama alam Taman Nasional Bromo di Jawa Timur. Air terjun Teroh Teroh di area Pelaruga, juga mampu mengimbangi keindahan air terjun Madakaripura di Probolinggo. Kedua air terjun itu punya kesamaan. Madakaripura berada di kaki Gunung Bromo, sedang air terjun Teroh Teroh persis di bawah Bukit Barisan.
Pelaruga Jungle Tracking merupakan objek wisata yang dikelola penduduk Desa Rumah Galuh. Objek wisata terbaru, terfavorit dan terasri di Langkat, masih alami. Belum terjamah tangan kotor manusia. Bahkan, belum ada campur tangan dari pemerintah.
Untuk sampai ke air terjun Teroh Teroh, wisatawan akan dipandu menelusuri jalan setapak dengan mendaki perbukitan di tengah belantara. Kicau burung dan nyanyian monyet di atas pepohonan, membuat perjalanan semakin menarik. Usai mendaki bukit, lalu kemudian menyusuri jalur sungai yang diapit dua bukit tinggi. Air sungai itu sangat jernih seperti berwarna kebiru-biruan, layaknya sebening kaca. Wisatawan juga dimanjakan dengan bendungan jernih menyerupai kolam. Tempat tersebut bernama Kolam Abadi. Meski terbilang dalam, dasar kolam terlihat jelas. Wisatawan acap mandi melepas penat sambil berfoto di dalam dasar kolam.
Sebahagian kawasan Kolam Abadi dianggap keramat. Pasalnya, debit air di kolam itu tak kunjung kering, meski musim kemarau. Masyarakat sekitar acap memberikan sesaji berupa sebatang rokok pada Batu Cabang dan batu besar lainnya di sekitar kolam. Tradisi turun temurun itu bertujuanĀ untuk kelancaran perjalanan mengingat medan yang ditempuh di areaĀ Pelaruga Jungle Tracking,Ā cukup curam dan sulit.
Konon Batu Cabang disakralkan warga sekitar karena berkaitan dengan asal muasal berdirinya Desa Rumah Galuh tersebut. Puas mandi di Kolam Abadi, perjalanan dilanjutkan menuju air terjun Teroh Teroh. Perjalanan ditempuh hanya sekitar 30 menit. Namun medan jalannya terbilang sulit. Wisatawan akan melewati tangga dari bambu dengan tingkat kemiringan yang sangat curam, mungkin hampir 90 derajat.
Kemudian dilanjutkan melewati 60 anak tangga menuju kaki bukit. Kondisi alam ini membuat adrenalin meningkat drastis. Rasa lelah seketika punah ketika sampai di air terjun Teroh Teroh. Selain mandi dan berenang dibawah guyuran air yang seakan-akan ditumpahkan dari atas bukit, wisatawan juga bisa memancing ikan di aliran sungainya. Bagi petualang yang suka dengan wisata alam, akan terpuaskan diĀ Pelaruga Jungle Tracking.Ā Sungguh benar-benar amazing!