FORUM MEDAN | Walau secercah harapan masih terlintas dimatanya. Namun Nek Asmah (67) warga Jalan Penampungan I, Gang Rukun, Kelurahan Helvetia Timur, Medan telah pasrah dengan penyakit tumor payudara yang dideritanya, Rabu (19/1/2022).
“Mulai dari si Masyitah lahir benjolan sebesar guli telah ada. Namun tak Nenek rasakan kali,” tutur Nek Asmah.
Karena faktor ekonomi wanita yang mulai sepuh itu awalnya hijrah dari Pangkalan Susu Langkat ke Medan. Setelah menikah dengan suaminya Elias bukan kebahagian yang didapatkan. Nek Asmah malah harus juga memikul beban hidup keluarga.
“Itu udah retak tangan Nenek nak!. Intinya harus berserah diri kepada Sang Pencipta,” beber Nek Asmah pelan.
Dengan penyakit yang dideritanya Nek Asmah setiap harinya harus membawa daging tumbuh di dada sebelah kanan kemana-mana yang kini terus membesar.
“Benjolan di dada terus membesar dan tiap harinya sakit sangat terasa walau terkadang masih bisa tidur juga,” ucap Nek Asmah lirih.
Sedari dulunya walau kulit membalut tulang, Nek Asmah melakukan pekerjaan serabutan dilakoninya demi sesuap nasi buat diri sendiri serta anak semata wayangnya.
“Nenek tak ada memandang pekerjaan yang penting asal bisa membeli beras aja. Tapi selama 5 tahun ini Nenek hanya banyak berdiam diri di rumah karena sakit,” kata Nek Asmah kepada forumkeadilansumut.
Walau terlihat tatapan mata begitu tegar tapi Nek Asmah berucap kalau dirinya tak sanggup lagi. Karena penyakit tumornya sudah semakin parah.
“Nenek udah pasrah. Karena kalau dikemo atau dioperasi badan tak sanggup lagi,” ujar Nek Asmah yang duduk selonjor di rumah kontrakannya.
Kini benjolan didada Nek Asmah telah semangkin membesar bahkan telah pecah tahun 2018 kemarin.
“Moga-moga aja ada orang yang berbaik hati mau membantu, karena nenek tak bisa bekerja lagi,” jujur Nek Asmah.
Hingga kini Nek Asmah hanya mengandalkan suntikan dari bidan agar mengurangi rasa sakit yang diakibatkan tumornya.
“Kalau sakit kali baru Nenek wbawa suntik ke bidan,” jelas Nek Asmah.(man)