Ratusan Juta Dana BUMDES Pulau Tanjung Raib, Camat Teluk Dalam Asahan Segera Lapor ke Pemdes

Asahan

FORUM ASAHAN | Kabar miring kembali menerpa Asahan. Kali ini, dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Pulau Tanjung, Kecamatan Teluk Dalam, dilaporkan tak jelas juntrungannya. Konon, ratusan juta dana itu diduga raib, sejak kepala desa terpilih meninggal dunia.

Tidak jelasnya keberadaan dana BUMDES Pulau Tanjung itu menjadi pembicaraan hangat warga setempat. Warga curiga dana itu disalahgunakan. “Sampai saat ini tidak ada pertanggungjawaban dana BUMDES dari oknum bendahara desa. Padahal, kepala desa terpilih sudah lama meninggal dunia,” ucap seorang warga Desa Pulau Tanjung, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, yang tak ingin disebut namanya, Minggu 19 Desember 2021.

Mirisnya, oknum bendahara tersebut dikabarkan selalu menghindar ketika akan diadakan rapat pertanggungjawaban keuangan desa termasuk BUMDES. “Kami tidak tahu alasannya, kenapa sampai hari ini tidak dilakukan rapat pertanggungjawaban dana desa tersebut,” tutur warga itu.

Plt Kepala Desa Pulau Tanjung yang juga Camat Teluk Dalam, Irwansyah membenarkan dana BUMDES dalam kondisi kosong dan belum ada pertanggungjawaban dari bendahara desa, Roji kepada desa dan pengurus BUMDES lainnya.

“Saya sudah berulang kali menelpon saudara bendahara, sampai hari ini tidak ada jawaban darinya. Dan bendahara tersebut juga jarang masuk kantor sejak saya menjabat Plt beberapa bulan yang lalu,” sebut Irwansyah.

Sejak menjabat Plt Kepala Desa Pulau Tanjung, Irwansyah mengaku hanya sekali bertemu dengan bendahara tersebut. “Saya juga heran, saya handphone berkali-kali, tidak pernah diangkatnya. Saya akan segera melaporkan kejadian ini kepada Pemdes di Kabupaten Asahan, agar tidak menjadi liar permasalahan ini,” tutur Camat Teluk Dalam Irwansyah.

Sebelumnya, oknum bendahara desa Roji yang berulangkali hendak dikonfirmasi, tidak berhasil ditemui. Staf di Kantor Desa Pulau Tanjung menyebut Roji jarang masuk kantor sejak kepala desa terpilih meninggal dunia. “Paling pun dalam seminggu masuk kantor cuma satu hari, itu pun sebentar saja. Habis itu, pergi lagi,” ujar staf yang tak bersedia disebut namanya.

Ketika didatangi rumahnya yang tak jauh dari kantor desa, Roji juga tidak berhasil ditemui untuk konfirmasi. Tetangganya menyebut sejak isu dana BUMDES raib dari kas desa dan menjadi pembicaraan hangat warga, sosok sang bendahara jarang terlihat. “Sejak isu dana BUMDES raib dari kas desa dan menjadi pembicaraan hangat warga desa, beliau tidak pernah nampak lagi bang,” kata warga desa yang rumahnya  berdekatan dengan sang bendahara.

“Pagi sekali sudah pergi, malam nanti baru pulang,” ujar warga itu heran.

Salah satu tokoh masyarakat di Desa Pulau Tanjung berharap agar pemerintahan desa dan pihak kecamatan segera menyelidiki raibnya dana BUMDES. “Apalagi warga sampai hari ini tidak tahu penggunaannya untuk apa,” tukas tokoh masyarakat yang tak  ingin namanya disebutkan. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *